SUARAMERDEKA.COM - Meski terdengar asing di telinga sebagian orang, stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang di hadapi Indonesia.
Dilansir dari lama lifebuoy, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Baca Juga: Jangan Remeh Temehkan, Gejala Stunting pada Anak dan Cara Mencegahnya Mulai dari Makanan
Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.
Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun. stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya:
Baca Juga: Bongkar Rahasia Racikan Pakan Ayam Bikinan Sendiri, Ayam Sehat, Untung Berlipat-lipat!
1. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
2. Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
3. Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
4. Pubertas yang lambat
5. Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
6. Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya
Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%.
Artikel Terkait
Targetkan Angka Stunting di Indonesia Turun 14 Persen pada 2024, Jokowi: Harus Bisa Kita Capai
Cegah Stunting dari Sekarang, Bukan Biskuit tapi Beri Asupan Protein dari Sini.
Ayah Bunda Mari Merapat, Cegah Stunting pada Anak Sejak Dini dengan 5 Cara Ini
Jangan Remeh Temehkan, Gejala Stunting pada Anak dan Cara Mencegahnya Mulai dari Makanan