SEMARANG, suaramerdeka.com - Kenaikan cukai rokok 10-15 persen awal tahun ini menuai respon masyarakat.
Salah satu akun Twitter @bfndrk yang pro pada kenaikan cukai rokok itu viral dan mencantumkan skrinsyut penelitian dari FEB UI soal rokok bisa memicu stunting.
Jadi kenaikan cukai rokok dianggap salah satu solusi mencegah stunting atau kondisi gagal tumbuh karena kurang gizi.
Menanggapi viralnya tweet tersebut, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia mengaku bangga.
Selama ini rokok seslalu dieksplor dalam hubungannya dengan isu kesehatan saja, tetapi di FEB UI isu cukai rokok bisa dikaitkan dengan stunting.
Dalam webinar komunitas SEVIMA, hubungan rokok dengan stunting bermula dari bagaimana perokok membelanjakan uang di keluarganya.
Kepala keluarga yang merokok, memprioritaskan uangnya untuk belanja rokok dibandingkan untuk kesejahteraan keluarga.
Baca Juga: Jangan Nekat Lakukan 6 Hal Ini Yang Berisiko Kanker Serviks! Salah Satunya Jarang Disadari Banget
Bahkan ketika mendapatkan bantuan sosial untuk pemerintah, ternyata digunakan juga untuk merokok.
Teguh menyebutkan bahwa secara rata-rata merokok lebih banyak dibanding dengan yang bukan penerima bantuan sosial.
Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti 7.000 lebih data orang tua dan anak selama puluhan tahun yang diperoleh dari Indonesia Family Life Survey 2018.
"Dan ditambah dengan penelitian langsung yang kami lakukan di Demak Jawa Tengah. Dari situlah kami mendapati bahwa orang tua yang merokok, cenderung anaknya stunting," ungkap Teguh.
Baca Juga: Kebiasaan Ini Ternyata Bikin Perut Buncit Susah Pergi, Mending Dihindari Daripada Menyesal Nanti
Hubungan rokok dengan stunting menurut Teguh memprihatinkan, karena yang dibakar oleh para perokok bukan hanya uang pribadi maupun uang pemerintah.
Artikel Terkait
Yenny Wahid Tandai 1 Abad NU dengan Lahirnya Peradaban Baru Saat Generasi Nahdliyin Dibayangi Stunting
Pengendalian Inflasi, 494 Buruh Pabrik Rokok di Kebumen Terima BLT Rp 1,2 Juta
Komitmen Tangani Stunting, Germas Diluncurkan Serentak di 177 Kelurahan di Kota Semarang
Polisi Rilis Kasus Penyerangan Komplek Ruko Dargo Semarang, Bermula dari Dipelototin saat Beli Rokok