Gizi Seimbang dan Keragaman Pangan Jadi Kunci Turunkan Angka Stunting

- Kamis, 26 Januari 2023 | 09:36 WIB
Ilustrasi stunting pada anak. (freepik/ jcomp)
Ilustrasi stunting pada anak. (freepik/ jcomp)

JAKARTA, suaramerdeka.com - gizi yang seimbang dan keragaman konsumsi pangan merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

"Bisa dikatakan, stunting merupakan permasalahan gizi yang, jika tidak diatasi, bisa membawa kerugian secara ekonomi dalam jangka panjang, seperti kegagalan dalam menuai bonus demografi," tegas Head of Agriculture Research Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Aditya Alta.

Data Studi Status gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia adalah sebesar 24,4 persen pada 2021.

Baca Juga: Bacakan Pledoi, Bharada E Sampaikan Terima Kasih untuk Presiden hingga Kapolri

Jumlah ini menunjukkan perbaikan mengingat prevalensi stunting di 2020 yang sebesar 26,92 persen.

"Walaupun demikian, angka ini masih tetap tinggi, sehingga dibutuhkan intervensi secara holistik untuk menurunkan angka stunting," kata dia.

Penyebab langsung dari stunting adalah gizi buruk (kekurangan nutrisi dari makanan) dan infeksi berulang yang menyebabkan gangguan asupan, penyerapan, atau penggunaan nutrisi makanan oleh tubuh selama 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak, berdasarkan definisi WHO.

Baca Juga: Gak Hanya Enak untuk Lalapan, Tomat Ternyata Bisa Bikin Stamina Ayam Aduan Gacor, Intip 7 Khasiatnya Lur!

Sangat penting untuk memastikan kecukupan nutrisi bagi ibu hamil karena dapat mengurangi risiko stunting pada anak.

Fluktuasi harga pangan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi prevalensi angka stunting di Indonesia.

Penelitian terbaru Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) yang berjudul Policy Barriers to a Healthier Diet: The Case of Trade and Agriculture' menunjukkan, keterjangkauan pangan menentukan status gizi individu.

Angka stunting diperkirakan akan meningkat untuk pertama kalinya dalam dua dekade, dengan perkiraan 3,6 juta lebih anak yang kemungkinan akan mengalami stunting.***

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X