JAKARTA, suaramerdeka.com – Pemerintah telah melihat sekaligus menganalisis peluang dari pasar wisatawan mancanegara untuk Indonesia.
Nusantara berpeluang tinggi dalam hal pasar wisatawan mancanegara khususnya 2 daerah tujuan yakni Jakarta dan Denpasar.
Pasar wisatawan mancanegara di Indonesia akan dijadikan penopang utama untuk strategi pengembangan tahun 2023.
Baca Juga: Hasil Coppa Italia: Inter Milan Lolos Usai Susah Payah Kalahkan Parma 2-1 via Perpanjangan Waktu
Dikutip dari Antara, data menyebutkan, total kunjungan periode Januari sampai November 2022 adalah 4,58 juta.
Dibandingkan 2021, jumlah kunjungan ke Indonesia tersebut naik 228,30 persen.
Malaysia menduduki nilai tertinggi sebanyak 876,475 kunjungan, lalu urutan selanjutnya ada 4 negara lagi.
Rinciannya yaitu Timor Leste 628,471; Australia 552,216; Singapura 486,295; dan terakhir India 218,417 kunjungan.
Atas detail tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyusun strategi dengan penyesuaian menurut kondisi yang sedang terjadi.
"Ancaman resesi ekonomi dunia tahun ini akan memengaruhi langkah selanjutnya demi perkembangan pariwisata Nusantara di tahun 2023," tuturnya.
Baca Juga: Kecewa Dengan Hasil Buruk di Putaran Pertama, Para Suporter PSIS Semarang Mulai Suarakan Hal Ini
Bukan hanya Indonesia, tetapi sejumlah negara pun harus beradaptasi supaya mendapatkan strategi yang tepat sasaran.
Sandiaga Uno mengatakan bahwa negara kita masih akan bertumbuh di kisaran angka 5 persen.
Kemudian, pergerakan wisatawan difokuskan pada target sekitar 1,2 hingga 1,4 miliar.
Artikel Terkait
Pergerakan Wisatawan Domestik Pecahkan 'All Time Record', Sandiaga Yakin Akan Terus Tumbuh
Wow..Sebanyak 8,9 Juta Wisatawan Diprediksi Berlibur ke Jateng, Ini yang Bakal Jadi Primadona
Terjebak di Karimunjawa, Wisatawan: Kami Terdampar, Bahan Makanan dan Bensin Menipis
Cuaca Buruk, Pelni Percepat Jadwal KM Kelimutu untuk Evakuasi Lebih dari 300 Wisatawan di Karimunjawa
Wisatawan Karimunjawa Dievakuasi Menggunakan Kapal Pelni