Ada Kendala di Satu Provinsi, Angka Prevalensi Stunting Baru Diumumkan Januari

BANDUNG, suaramerdeka.com - Angka prevalensi stunting nasional baru akan diumumkan pada Januari 2023.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, keterlambatan itu di antaranya karena adanya kendala kegiatan survei stunting di salah satu provinsi.

"Semua sudah beres kecuali satu provinsi, ada satu provinsi yang enggak mau disurvei," jelas Budi Gunadi Sadikin saat memberikan sambutan pada Jabar stunting Summit 2022 di Gedung Sate Bandung, Rabu 14 Desember 2022.

Baca Juga: Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Tim Cyber Identifikasi Mobil dari Kediri

Menurut dia, sedianya hasil survei tersebut bakal diumumkan pada Desember 2022.

Langkah tersebut menjadi tolakan pihaknya di antaranya guna program pengentasan kasus gagal tumbuh tersebut.

Menkes tak menyebutkan nama provinsi tersebut meski dalam perkembangannya, hal itu bisa diatasi.

Baca Juga: KPU Resmi Tetapkan Partai Politik Peserta Pemilu 2024, Ini Nomor Urutnya

Pihaknya menyebut detail angka prevalensi stunting itu mencakup hingga kabupaten dan kota.

"Sebentar lagi keluar sebenarnya, sudah ada hasilnya tapi agak tertunda sedikit karena ada satu provinsi yang ketinggalan tapi mudah-mudahan Januari udah bisa keluar," jelasnya.

Salah satu program yang siap lebih dintensifkan adalah memprioritaskan sang ibu terutama pada tahapan sebelum melahirkan.

Baca Juga: Taklukkan Maroko 2-0, Prancis Tantang Argentina di Final Piala Dunia 2022

Faktor kesehatannya harus benar-benar diperhatikan.

"Dari sisi kesehatan, paling tinggi itu ibunya yang mesti diurus. Begitu ibu hamil jangan sampai kekurangan gizi," jelas Budi Gunadi Sadikin.

Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil optimis penanganan stunting yang selama ini dilakukan bisa menekan kasus gagal tumbuh di wilayahnya.