SUARAMERDEKA.COM - Lala menyeruput es teh dari kantung plastik di tangan.
Secara bergantian dia menyelinginya dengan mengudap telur gulung berbalur saus berwarna jingga menyala.
Ekspresi wajahnya menunjukkan rona kepedasan.
Namun mulutnya tak kunjung berhenti mengunyah hingga enam tusuk jajanan seharga Rp 2.000,00 itu tandas dimakan.
Baca Juga: Papua Barat Daya Jadi Provinsi Ke-38, Mendagri: Perlu Kolaborasi Kita Semua
Hampir setiap hari sepulang sekolah Lala (7) jajan.
Uang sakunya yang sebesar lima ribu rupiah sengaja disisihkan untuk jajan di depan sekolah.
Dua ribu rupiah untuk membeli telur gulung, sementara sisanya untuk membeli es teh atau es cincau.
Baca Juga: Bandingkan Lisandro Martinez dengan Nemanja Vidic, Berbatov: Dia Tidak Punya Rasa Takut
Dia mengaku tak dilarang jajan meski sang mama juga memberinya bekal makanan.
"Nggak papa kok jajan. Dulu pernah sih pulang sekolah muntah-muntah, trus demam dan diare setelah minum es jus jambu. Tapi nggak papa. Cuma dibilangi lain kali nggak boleh jajan es itu lagi," kata Lala, Jumat 11 November 2022.
Tak cuma Lala yang hobi jajan di sekitar sekolah. Nay, Naura, Farla, dan Risa juga demikian.
Pelajar salah satu SMP negeri di Semarang itu mengaku lebih memilih jajan di luar sekolah karena harga jajanan di kantin lebih mahal.
Baca Juga: Solusi Tak Lolos PPPK 2022: Segera Bersiap Daftar CPNS 2023, Guru dan Nakes Prioritas Utama!
Yang paling mereka sukai adalah makanan kekinian dengan aneka taburan perasa.
Artikel Terkait
Desa Bungo Promosikan Wisata dengan Festival Jajanan Tradisional
Begini Kalau Nekat Cobain, Kuliner Jajanan di Klaten Ini Maknyus Bikin Ketagihan Bosque
Ini Cara Memilih Jajanan Camilan Es yang Aman
HPM Suguhkan Berbagai Jajanan dan Permainan di Metro Point Kotalama Semarang
Festival Jajanan Tradisional, Bupati Demak Ajak Masyarakat Bangkitkan Kuliner Tradisional