Belajar Dari Kasus Bunuh Diri Mahasiswa UGM, Yang Harus Dilakukan Orang Tua Jaga Kesehatan Mental Anak

- Selasa, 11 Oktober 2022 | 16:25 WIB
Orang tua harus jaga kesehatan mental anak. (Pexels)
Orang tua harus jaga kesehatan mental anak. (Pexels)

SUARAMERDEKA.COM - Orang tua adalah rumah dan pendidikan pertama bagi anaknya, oleh karenanya termasuk dalam perihal kesehatan mentalnya juga perlu dapat diperhatikan.

Baru saja terjadi, Mahasiswa baru UGM (Universitas Gadjah Mada), berinisial TSR, diketahui melakukan bunuh diri dari lantai 11 hotel Porta, pada Sabtu 8 Oktober 2022.

Dari informasi yang didapatkan, TSR bunuh diri karena ada masalah mental atau bipolar.

Karena itulah membuat sejumlah pihak, khususnya psikolog memberikan pandangan terhadap kesehatan mental.

Terlebih, dalam hal ini adalah rumah dan pendidikan pertama anak, yaitu orang tua dalammenyikapi masalah mental pada anak mereka.

Baca Juga: Sosok Ini Berpendapat Cristiano Ronaldo Lebih Baik Ketimbang Lionel Messi, Kenapa?

"Sebagai keluarga atau orang dewasa yang ada di sekeliling anak, kita perlu lebih peka terhadap perubahan yang terjadi pada anak atau remaja," ucap psikolog klinis anak dan remaja Winny Suryania, dari Universitas Indonesia, Senin 10 Oktober 2022.

Winny menerangkan bila orangtua atau orang dewasa di sekitar anak harus memiliki kepekaan untuk memeriksa adanya perubahan yang terjadi pada anak atau remaja.

Seperti contoh, perubahan sikap dari anak yang bersemangat dalam beraktivitas, menjadi ingin tidur-tiduran saja atau bermain game di komputer dan HP saja.

Misalnya juga, perubahan yang terjadi pada suasana hati di mana anak atau remaja tampak mudah marah atau sedih.

Baca Juga: Lionel Messi Masih Absen, Prediksi Benfica Bisa Menang Hadapi PSG?

Perubahan juga bisa terlihat dari cara anak berbicara, merespon dan berkomunikasi.

"Misalnya juga dari senang bercerita menjadi lebih tertutup, dan lebih memilih untuk menyendiri terus menerus," ujar Winni.

Baginya, saat orangtua mampu untuk peka terhadap perubahan anak, yang harus dilakukan selanjutnya adalah, membangun komunikasi yang sehat dengan anak.

Lalu bagaimana caranya? Yaitu dengan memberikan waktu tersendiri untuk anak bisa bercerita. Temanya apa saja, sepanjang yang ia ingin ceritakan.

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X