suaramerdeka.com - Belakangan ini istilah quiet quitting tengah ramai diperbincangkan di media sosial untuk menggambarkan fenomena pekerja profesional muda.
Fenomena ini digadang-gadang menjadi kultur kerja baru yang sedang diminati oleh Gen-Z dan milenial dan menjadi tandingan atas tren “hustle culture”
Yaitu tren gila bekerja yang terkadang sampai harus mengorbankan kesehatan mental dan kepentingan pribadi seseorang.
Berkebalikan dengan tren “hustle culture”, tren kerja “quiet quitting” lebih menggambarkan seseorang yang bekerja secara minimalis.
Yaitu hanya mengerjakan sesuai dengan apa yang ditugaskan dan tidak menerima lembur.
Lantas, sebenarnya apa itu fenomena quiet quitting?
Bagaimana fenomena quiet quitting ini terjadi baik dalam dunia profesional maupun perkuliahan?
Baca Juga: Hadapi Tantangan Industri, Mahasiswa Dikenalkan Dunia Kerja Sedari Kuliah
Artikel Terkait
Bersyukurlah 8 Zodiak Ini, Dikencani Rezeki, Semua Bisnis dan Pekerjaan Lancar
4 Hal Penting Ini Mampu Menemukan Pekerjaan Impian Kamu
5 Pekerjaan Unik yang Ada di Kerajaan Inggris, No 4 Bisa Keliling Dunia
Inilah Contoh Surat Lamaran Kerja dan Pentingnya dalam Melamar Pekerjaan
PLN Tingkatkan Keandalan listrik di Wilayah Rembang, Lewat Energize Pekerjaan Pembangunan Tower SUTT