Bersama suaminya, Aji Ratnapangkaja, yang bergelar Bhatara Parameswara, Dyah Suhita memerintah Majapahit dari 1429 hingga 1447.
Selama memimpin Kerajaan Majapahit, Dyah Suhita kembali menghidupkan kearifan lokal yang terabaikan karena polemik politik.
Dyah Suhita juga mendirikan bangunan pemujaan di berbagai lereng gunung sebagai punden berundak, seperti di Gunung Penanggungan, Gunung Lawu, dan lain sebagainya.
Meninggalnya Dyah Suhita Dyah Suhita menjadi Ratu Majapahit selama 18 tahun, hingga meninggal pada 1447.
Sementara suaminya, Aji Ratnapangkaja, meninggal 10 tahun sebelumnya, yakni pada 1437.
Sepeninggal Dyah Suhita, Kerajaan Majapahit dipimpin oleh adiknya, Bhre Kertawijaya atau dikenal dengan Brawijaya.
Hal itu karena Dyah Suhita dan Aji Ratnapangkaja tidak dikaruniai anak.
Dyah Suhita menjadi perempuan kedua dan terakhir yang memimpin Majaphit, setelah sebelumnya Tribhuwana Tunggadewi memerintah dari 1328 hingga 1350. ***
Artikel Terkait
Bikin Malu Baru Tau! Jangan Buang Ampas Kopi Please, Tanaman Hias Auto Bahagia Sehat Jiwa Raga
3 Manfaat Tanaman Ajaib Kencana Ungu, Salah Satunya Menurunkan Gula Darah
Cara Rawat Daun Gelombang Cinta yang Rusak, Tanaman Hias yang Dulu Sangat Berarti, Sekarang Ditinggalkan
6 Manfaat Tanaman Kencana Ungu Untuk Kesehatan Salah Satunya Mengobati Diabetes
Cara Menanam dan Merawat Tanaman Kencana Ungu Tanaman Ajaib Atasi Diabetes