Menurut perempuan muda berusia 24 tahun ini, hal yang terpenting dari seorang desainer fesyen adalah dapat menuangkan ide secara detail.
Karina mengakui, gambar lumayan penting untuk menyampaikan ide. Namun meskipun gambar agak acak-acakan, asalkan ide bisa tergambarkan, itu sudah cukup.
Baca Juga: Vanish Ajak Masyarakat Indonesia Berbagi Sambil Memperpanjang Masa Pakai Pakaian
Di usia yang masih tergolong muda, Karina berhasil meraih cita-citanya yang diimpikan sejak kelas 3 SD.
Saat itu, dia mengaku mulai mencoba menggambar pakaian, pilih bahan sendiri, dan membawanya ke penjahit.
"Pakaian pertama aku (hasil desain sendiri-Red) ya saat kelas 3 SD," kata pemilik butik ‘Karina Ghimas’ di kawasan Bintaro Tangerang Selatan tersebut.
Sebagai desainer fesyen sekaligus pemilik butik, menjadi ajang pembuktian bagi peraih beasiswa S2 ilmu desain di Istituto Marangoni London dan lulus dengan predikat cumlaude ini.
Artikel Terkait
Dukung Minat Desainer Interior Indonesia, Panasonic dan SOMA Berkolaborasi di DISC 2022
FSRD ISI Surakarta Agendakan Pameran Typefest Internasional, Siap Gaet Desainer Mancanegara
Road to Jakarta Muslim Fashion Week, Buka Kesempatan Desainer Fashion Muslim Kota Semarang Go Internasional
Wujudkan Semarang Jadi Salah Satu Kota Mode, Ratusan Desainer Ikuti Semarang Fashion Trend 2022
Jennie BLACKPINK Pakai Korset Karya Desainer Indonesia di Klip Musik ‘Shut Down’