SEMARANG, suaramerdeka.com - Mengontrol populasi pada hewan peliharaan adalah tujuan sebenarnya dari pengebirian (sterilisasi).
sterilisasi dilakukan dengan tindakan bedah yang menghilangkan bagian tubuh reproduksi hewan.
Bukan hanya pada anjing dan kucing, proses ini juga kerap dilakukan pada kelinci.
Baca Juga: Pakar Kesehatan: Ibu Menyusui Aman Jalani Vaksinasi
Seiring dengan kesadaran untuk menekan angka kelahiran, para pemilik hewan peliharaan sudah mulai terbiasa datang ke klinik hewan untuk konsultasi terkait dengan sterilisasi.
"Tapi selama masa pandemi, permintaan sterilisasi hewan sangat menurun. Para pemilik hewan tampaknya pada menahan diri. Setelah PPKM berakhir diharapkan kembali normal," kata drh Heru Wahyono, praktisi dan penanggungjawab Animal Center drh Nugroho Semarang, Minggu, 25 Juli 2021.
Hewan betina disterilisasi dengan cara pengangkatan ovarium dan uterusnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tidak Turun Otomatis, Faheem Younus: Negara Kompak Menang Lawan Virus
Sedangkan pada hewan laki-laki, disebut pula dengan kastrasi, tindakan ini dilakukan dengan operasi pengangkatan testis.
"Diakui masih terjadi pro kontra soal sterilisasi pada hewan, namun manfaatnya juga banyak. Karena operasi ini tidak berbahaya, dilakukan di bawah pengaruh bius. Apalagi tindakan ini dilakukan oleh tenaga medis terlatih seperti dokter hewan," kata Heru Wahyono.