Kolesterol Sulit Dikontrol, Jangan Terus Andalkan Statin. Dokter Ema : Risiko Tinggi, Ubah Pola Makan Saja

- Jumat, 2 September 2022 | 18:44 WIB
Ilustrasi makanan pemicu kolesterol tinggi. (Guillermo Vuljevas/Pixabay)
Ilustrasi makanan pemicu kolesterol tinggi. (Guillermo Vuljevas/Pixabay)
SEMARANG, suaramerdeka.com- Makan barbar berbagai olahan masakan tinggi kolesterol ternyata tak membuat jera.
 
Bahkan saking seringnya diberi resep obat penurun kolesterol Statin, dianggap bukan kolesterol tinggi bukan masalah karena ada solusinya.
 
Namun Statin ini berisiko jika dikonsumsi terus menerus, sehingga lebih baik mengubah pola makan.
 
 
Dokter Ema Surya Pertiwi dalam kanal YouTube emasuperr menyampaikan, di balik kenikmatan makan membuat kolestrol makin tak terkontrol.
 
Low-density lipoprotein (LDL) yang meningkat ini bisa memacu penyumbatan pembuluh darah dan berujung penyakit jantung atau stroke.

Statin menjadi obat penurun kolestrol yang paling sering diresepkan tapi jangan sampai ini dimanfaatkan.
 
 
Menganggap kolesterol bakal turun dengan mudah, orang langsung menyediakan obat tersebut.
 
Padahal yang harus dilakukan adalah mengubah pola makannya itu jauh lebih baik.

Statin yang bisa diberikan pada pasien dengan kadar LDL tinggi di atas 190, pasien diabeter usia 20-75 tahun dan pasien risiko jantung untuk membantu menstabilkan kadar LDL dan kolestrolnya.
 
Baca Juga: Cukup Pakai Ramuan Dua Bahan Ini, Daun Tanaman Hias Alocasia dan Aglonema Kesayangan Auto Glowing

Sayangnya meski banyak diresepkan, Statin ini juga berisiko tinggi apalagi pada seseorang yang tidak mau mengubah pola makan. 
 
Lalu apa saja dampaknya yang bisa dirasakan?

1. Meningkatkan risiko diabetes
 
Bagi seseorang yang punya risiko pre-diabetes. obesitas, gangguan produksi insulin harus diwaspadai.
 
Sudah banyak uji klinis yang membuktikan penggunaan Statin bisa meningkatkan kadar gula darah dan risiko penyakit diabetes. 
 
 
2. Efek pada otot
 
Penggunaan Statin dalam jangka panjang meningkatkan risiko nyeri atau perlemasan pada otot.

3. Meningkatkan enzim hati
 
Konsumsi dengan dosis yang besar dalam jangka panjang menyebabkan risiko kerusakan hati pada pasien yang terus menerus menggunakan Statin.
 
Biasanya enzim hati ini akan kembali stabil jika pasien menghentikan konsumsi Statin.
 
 
Jika memiliki risiko hepatitis, penyakit kuning konsultasikan dulu sebelum mengkonsumsi Statin.

4. Penurunan daya ingat dan kognitif
 
Konsumsi obat Statin terus menerus berisiko memengaruhi memori dan kongnitif seseorang.
 
Tidak heran seseorang menjadi gampang lupa dan kebingungan.
 
Penurunan berpikir terjadi jika mengkonsumsi Statin dalam jangka panjang.
 

Penderita akan sulit menghitung dan terjadi perubahan daya ingat.
 
Segera konsultasikan ke dokter ya jika mengalami keluhan seperti ini.

Dokter Ema berpesan, walaupun Statin sebenarnya bagus banget untuk menurunkan kadar kolestrol, jangan dipakai serampangan.
 

Risikonya tinggi jika dikonsumsi sembarangan ditambah lagi tidak melakukan perubahan pola makan dan pola hidup.
 
Meskipun konsumsi Statin tetap disarankan pola hidup dan pola makan demi menjaga kadar kolestrol tetap normal. 

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Makan Manis Bikin Sugar Rush? Mitos Atau Bukan?

Kamis, 1 Juni 2023 | 07:27 WIB

9 Makanan Sehat untuk Mengatasi Kulit Kering

Senin, 29 Mei 2023 | 16:00 WIB

POI Perkuat Kompetensi Dokter Onkologi

Minggu, 28 Mei 2023 | 11:35 WIB
X