SEMARANG, suaramerdeka.com - Para peternak hewan berkuku dua seperti kerbau, sapi dan kambing masih sering kebingungan bagaimana memperlakukan hewannya pasca-disuntik vaksin PMK.
Menurut Medis Veteriner Muda Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang drh. Khoirunnisa Tri Amanati, dalam memperlakukan hewannya juga perlu diikuti perilaku pemiliknya.
"Pemberian nutrisi untuk kesehatan hewan setelah divaksin mutlak dilakukan. Tapi dari sektor lingkungan juga harus diperhatikan dengan menjaga sterilisasi kandang dari keluar masuknya petugas yang juga sudah didesinvektan," ujar Khoirunnisa ditemui di Animal Center Drh. Nugroho Kalipancur Semarang akhir pekan lalu.
Akibat PMK ini kerugian ekonomisnya sangat tinggi.
Jadi pemerintah meminta bagi para peternak untuk segera melapor jika terjadi kasus agar mendapat tindakan.
Di Kota Semarang, capaian vaksin PMK sudah 88 persen.
Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang saat ini sedang gencar melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sentra peternakan yang nihil kasus.
"Karena syarat utama vaksin adalah hewan harus sehat dan sudah tentu negatif PMK," jelas drh Khoirunnisa Tri Amanati.
Artikel Terkait
Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian Kota Semarang Berikan Panduan Penanganan Daging Kurban di Tengah Wabah PMK
Daging Kurban PMK Masih Bisa Dikonsumsi, Syaratnya Wajib Diolah dengan Benar
Cegah PMK, Ketum Golkar Bagikan Langsung Hewan Kurban ke Masyarakat
Maksimalkan Vaksinasi untuk Tekan PMK
Vaksinasi Kini Gencar Dilakukan di Sentra Ternak yang Nihil Kasus PMK