Aneh, Percaya Nggak? Ada Lokomotif Angker di Indonesia

- Jumat, 15 Juli 2022 | 10:09 WIB
Lokomotif CC20145 (CC2018307) saat menarik rangkaian ketel BBM Pertamina dari Stasiun Solo Balapan tahun 2009. (suaramerdeka.com/Nugroho Wahyu Utomo)
Lokomotif CC20145 (CC2018307) saat menarik rangkaian ketel BBM Pertamina dari Stasiun Solo Balapan tahun 2009. (suaramerdeka.com/Nugroho Wahyu Utomo)

suaramerdeka.com - Cerita kereta api hantu atau lokomotif angker ternyata bukan isapan jempol dan memang ada di dunia nyata.

Aneh, percaya nggak kalian? bahwa ada juga lokomotif angker di Indonesia.

Lokomotif tersebut adalah CC2018307 yang sebelumnya CC20145.

Baca Juga: Hore, Banjir Cuan dan Rezeki Lancar Akan Melanda 6 Zodiak Ini dalam Seminggu ke Depan

Namun di kalangan pecinta KA atau railfans, lebih mengenal CC20145 ketimbang CC2018307 sebagai lokomotif angker.

Lokomotif CC20145 didatangkan ke Indonesia dari Amerika Serikat pada tahun 1983.

Lokomotif CC20145 ini merupakan satu dari 34 unit lokomotif CC201 yang dikirim ke Indonesia untuk pengiriman bagian ke-2.

Baca Juga: Selamat untuk 3 Zodiak Ini, Bakal Top Markotop Sukses di Masa Datang

Sebelumnya Indonesia telah mendatangkan 38 unit lokomotif CC201 untuk pengiriman bagian ke-1 di tahun 1977-1978.

Mengapa diberi nama CC20145 (CC2018307)? CC memiliki arti lokomotif bermesin diesel elektrik dengan susunan roda ada 2 perangkat dan tiap perangkat ada 3 roda.

Sedangkan 201 adalah lokomotif diesel elektrik (2) untuk generasi ke-2 (01).

Baca Juga: Emang Bener-bener Hoki 7 Zodiak Ini, Bakal Raih Keberuntungan di Hari Kamis, 14 Juli 2022

Kemudian 45 dan 07 adalah nomor seri, 83 adalah tahun pengiriman.

Sehingga CC20145 (CC2018307) adalah lokomotif bermesin diesel elektrik generasi ke-2 buatan General Electrick Amerika dengan susunan roda 2 perangkat terdiri dari 3 roda untuk tiap perangkat, didatangkan tahun 1983 dengan nomor seri 07 atau 45.

Nah, cerita angker dari lokomotif CC20145 berawal ketika lokomotif ini bertugas menarik rangkaian kereta penumpang atau gerbong barang.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X