JAKARTA, suaramerdeka.com - Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan, originasi wisatawan mancanegara (wisman) yang disasar Indonesia sangat dinamis.
Pasalnya, wisatawan harus sesuai koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang harus mempertimbangankan kasus Covid-19 di negara yang disasar.
“Dinamis sekali untuk originasi wisatawan dan juga returning home policy nya, karena kalau returning home policy berbelit-belit, itu yang membuat wisatawan malas untuk meninggalkan negaranya,” katanya.
Kedua, lanjut Nia Niscaya, Indonesia masih menjadi top of mind bagi wisatawan yang ingin berwisata ke tanah air.
Baca Juga: Begini Manfaat Mandi Air Hangat bagi Kesehatan, No 1 Sangat Penting
Hal itu dapat dilihat dari search volume wisatawan di mesin pencarian.
“Perhatian sudah ada pada market itu, namun sayangnya data-data yang sangat kuat saat ini dari search volume yang tinggi itu, justru Omicron sedang tinggi, inilah yang menjadi dasar pertimbangan nanti kita menetapkan fokus pasar harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,” katanya.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizky Handayani menambahkan, memang tahun depan terdapat beberapa event MICE Internasional yang bakal digelar di Tanah Air seperti perhelatan G20, AVPN, dan lainnya.
Baca Juga: Simak Biodata Gary Iskak, Aktor Ternama yang Sempat Koma Gara-gara Liver
“Ada isu global yang mempengaruhi jumlah market yang akan datang ke Indonesia, sampai saat itu kita akan dorong dari sektor MICE di tahun depan dan event-event seperti sport event ataupun event budaya."
Artikel Terkait
Waspadai Ledakan Covid-19 di Sejumlah Negara, Wisatawan Mancanegara Perlu Prokes Ketat
Pandemi Covid-19, Yogyakarta Bidik 1,4 Juta Wisatawan di Tahun 2022
Tarik Wisatawan, Taruna Politeknik Bumi Akpelni Tanam Mangrove di Pantai Istambul
Thailand Laporkan Klaster Omicron Pertama, Dipicu Wisatawan Asal Belgia
Kemenparekraf Targetkan 3,6 juta Wisman pada 2022, Usung Konsep Pariwisata Berkualitas