Kurang Serat Berdampak Buruk bagi Otak, Riset: 95,5 Persen Anak Indonesia Kurang Konsumsi Serat

- Rabu, 9 Juni 2021 | 18:38 WIB
Webinar memperkenalkan waktu yang baik untuk makan berserat bagi anak-anak.(suaramerdeka.com/Agung PW)
Webinar memperkenalkan waktu yang baik untuk makan berserat bagi anak-anak.(suaramerdeka.com/Agung PW)

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Kecukupan serat anak Indonesia masih belum memenuhi standar rekomendasi asupan serat harian. Dari data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, sebanyak 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas lima tahun kurang konsumsi serat.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh anak kekurangan asupan serat. Ini mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

''Rata anak Indonesia usia satu hingga tiga tahun hanya memenuhi seperempat atau rata-rata 4,7 gram per hari dari total kebutuhan hariannya .

Jumlah ini masih jauh di bawah angka kecukupan gizi (AKG) yang direkomendasikan, yaitu 19 gram serat setiap harinya,'' ungkap Dokter Spesialis Anak Konsultan dan Ahli Gastrohepatologi, Dr dr Ariani Dewi Widodo SpA(K) ketika berdialog dengan wartawan secara virtual, kemarin.

Baca Juga: Ruang ICU Rumah Sakit Hampir Penuh, Kepala Dinkes: Ini Alarm Untuk Kita Semua

Ia menjelaskan serat merupakan salah satu jenis zat gizi yang penting bagi anak agar sistem pencernaan bisa bekerja dengan optimal. Sebanyak 70 persen komponen sistem daya tahan tubuh terdapat pada pencernaan dan merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang dan kesehatan holistik anak.

Konsumsi makanan berserat pada anak-anak harus terus didorong karena belum menjadi perhatian banyak orang tua di Indonesia.

Jangan Remehkan

Konsumsi makanan berserat menurut Ariani tidak bisa diremehkan. Kebutuhan serat yang tercukupi dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya.

Baca Juga: Anggaran Alutsista Capai Rp1,7 Triliun, PT TMI Besutan Prabowo Jadi Sorotan ICW

Pencernaan yang sehat akan membuat nutrisi makanan terserap dengan baik, yang berdampak pada sistem daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik, dapat memberikan perkembangan yang optimal ke otak, bahkan dapat dapat mempengaruhi emosi anak.

''Selain itu, pola makan dengan serat yang cukup juga mencegah anak mengalami sembelit dan dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti obesitas,'' tandasnya.

Ahli nutrisi Prof Dr dr Saptawati Bardosono MSc minta supaya orang tua memiliki pengetahuan yang cukup serta jeli memilih dan memberikan makanan yang berserat tinggi kepada anak.

Cara mudah untuk memastikan anak mendapat cukup serat, memperkenalkan anak dengan berbagai jenis serat, hingga membiasakan konsumsi makanan berserat.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X