suaramerdeka.com - Semakin bertambah usia maka makin cepat penurunan kepadatan tulang yang dimiliki.
Jika kepadatan tulang menurun risiko terkena osteoporosis tentu akan semakin cepat.
Osteoporosis merupakan kondisi yang disebut berkurangnya kepadatan tulang, dan berakibat pada tulang keropos serta paling parah patah tulang.
Baca Juga: Makanan Ini Dijamin Ampuh Jadi Mood Booster Saat Suasana Hati Buruk
Tulang merupakan susunan rangka manusia, sekaligus pelindung organ penting didalam tubuh.
Osteoporosis seringkali tidak menunjukan gejalanya (silent disease) dan tidak memandang usia.
Bahkan sering terjadi pada usia muda.
Baca Juga: Manfaat Daun Pandan untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui
Penyebab osteoporosis adalah gangguan pada metabolisme tulang, di keadaan normal sel-sel tulang yaitu sel pembangun (osteoblas) dan sel pembongkar (osteoklas) bekerja silih berganti saling mengisi dan menyeimbangkan.
Apabila osteoklas bekerja melebihi osteoblast maka tulang mudah mengalami pengeroposan.
Dikutip dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, mayoritas wanita beresiko lebih tinggi terkena osteoporosis dibanding laki-laki.
Hal tersebut berdampak setelah terjadinya menopause karena hilangnya hormon estrogen biasa terjadi di usia 45 tahun.
Selain itu, wanita hamil pun dapat berisiko karena janin juga memerlukan kalsium untuk proses pembentukan.
Biasanya tulang yang rawan terkena pengeroposan yaitu panggul, tulang belakang dan pergelangan tangan.
Artikel Terkait
RS Mitra Bangsa Persembahkan Seminar Osteoporosis
WHO Sebut 50 Persen Kejadian Patah Tulang Disebabkan Osteoporosis
Treatment untuk Menjaga Kepadatan Tulang Agar Terhindar dari Osteoporosis