Ternyata Maknanya Bukan Makanan untuk Berbuka Puasa, Inilah Makna Sebenarnya di balik Kata Takjil

- Kamis, 30 Maret 2023 | 14:00 WIB
Ini makna dari kata 'takjil' yang sebenarnya berbeda dari yang biasa digunakan (sumber: freepik)
Ini makna dari kata 'takjil' yang sebenarnya berbeda dari yang biasa digunakan (sumber: freepik)

SUARAMERDEKA.COM - Kata takjil biasa ditemui pada saat bulan Ramadhan.

Kata ini biasanya merujuk pada makanan yang biasa disantap untuk berbuka puasa.

Namun tahukah teman-teman bahwa makna sebenarnya dari kata takjil bukanlah makanan untuk berbuka puasa?

Ternyata sungguh berbeda arti dari kata takjil dalam artian sebenarnya dibandingkan dengan makna takjil yang biasa familiar di sekitar kita.

Baca Juga: Inilah Alasan Menyiram Tanaman Aglonema bukan dengan Air Biasa, Gunakan Air Ini...

Sebenarnya istilah takjil sendiri berasal dari bahasa Arab, yang saat ini istilah kata takjil juga sudah tercantum pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Ternyata istilah takjil menurut KBBI memiliki arti 'mempercepat' dalam hal berbuka puasa.

Namun dalam bahasa sebenarnya yakni Bahasa Arab, takjil berasal dari kata 'ajila yang berarti menyegerakan.

Baca Juga: Jadwal Perempat Final Spain Masters 2023 Jumat 31 Maret Digelar, Ini Info Lengkap Penyisihan hingga 16 Besar

Karena itu, dari sinilah asal usul kata takjil yang berupa makanan berbuka puasa pada bulan Ramadhan digunakan.

Secara etimologis, takjil yang berasal dari bahasa Arab berarti menyegerakan dalam segala hal yang bersifat umum, maksudnya tidak hanya digunakan dalam istilah bulan Ramadhan saja.

Kemudian istilah takjil tadi akhirnya berubah sedemikian waktu menjadi makanan yang bisa segera dimakan untuk membatalkan puasa.

Baca Juga: Hasil Lengkap Wakil Indonesia di Spain Masters 2023 Hari Kedua: 2 Terhenti, 7 Lolos Termasuk Gregoria Mariska

Makanan yang biasa digunakan sebagai takjil sendiri berbeda-beda, ada yang menggunakan kurma untuk berbuka, ada yang menggunakan kolak, bahkan ada yang hanya menggunakan air putih saja cukup.

Sajian yang tadinya hanya makanan manis kini juga semakin bervariasi dengan adanya makanan berbuka puasa dengan rasa asin, gurih, pedas, makanan yang digoreng, direbus, dipanggang, dan lain-lain.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X