BANTUL, suaramerdeka.com - Di Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat sentra perajin makanan khas yakni adrem.
Tepatnya, di Pedukuhan Piring II, Kelurahan Murtigading yang sejak 2015 meningkatkan ekonomi masyarakat.
Di Pedukuhan Piring II ini ada sekitar empat pedagang Adrem yang tergabung dalam Paguyuban Adrem Mawar Merah.
Baca Juga: Terungkap, Rahasia Merawat Tanaman Aglonema dengan Modal Minim, Dijamin Subur, Begini Caranya...
Setiap satu penjual Adrem dapat memperkerjakan tidak kurang delapan orang wanita.
Warga Pedukuhan Piring II menamakannya sebagai Kampung Adrem Mawar Merah.
Ketua Paguyuban Adrem Mawar Merah Sutini (43) menjelaskan awalnya ada enam pedagang Adrem di Piring II.
Namun, berjalannya waktu dari 2015 hingga sekarang hanya tersisa empat pedagang saja.
Pedukuhan Piring II menjadi sentra perajin Adrem berawal pada Juli 2015.
Desa Murtigading membuat pelatihan untuk menghasilkan semacam one village one product untuk mengangkat satu unggulan di setiap pedukuhan.
Baca Juga: Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Seleksi Buku Cerita Anak Dwibahasa
Menurut, Sutini, dari 18 dusun yang dibina dan diberi pelatihan saat itu Pedukuhan Piring II yang berhasil.
"Di Sanden juga ada Kampung Lemper. Tapi itu sudah ada sebelum adanya pelatihan pada 2015," katanya saat ditemui di rumahnya, Senin, 27 Maret 2023.
"Di Pedukuhan Piring II ini benar-benar dari titik Nol. Dari enggak ada menjadi ada. Adrem bisa tumbuh sejak pelatihan itu," imbuh Sutini.
Artikel Terkait
Dongkrak Pergerakan Ekonomi Demak, Genjot Potensi Desa Wisata
Ketua DPRD Berharap Desa Wisata Demak Digarap dengan Maksimal Secara Bertahap
Desa Wisata Bakal Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah di Jawa Tengah, Ini Alasannya
Jateng Optimistis: Luaskan Branding dengan Desa Wisata Batik Bakaran
Pentingnya Merawat Desa Wisata sebagai Ciri Khas Daerah