Thrifting Dilarang Pemerintah, Ini 3 Bahaya Pakai Baju Bekas Bagi Kesehatan Kulit

SUARAMERDEKA.COM – Maraknya industri thrifting atau baju bekas bermerek sedang menjadi tren di Tanah Air.

Mengenakan baju bekas atau thrifting menjadi salah satu kebiasaan bagi sebagian orang di masa kini, baik anak muda maupun orang tua.

Banyak masyarakat yang tertarik dengan thrifting karena dinilai hal yang keren serta dapat menghemat pengeluaran.

Namun, pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan telah melarang bisnis thrifting di Indonesia.

Baca Juga: Pertolongan Pertama pada Mahasiswa Kelaparan, Begini Ternyata Asal-Usul Warung Burjo

Sebagaimana yang disebutkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 tahun 2021 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 tahun 2021, yakni barang dilarang ekspor dan barang dilarang impor, disebutkan bahwa baju bekas merupakan barang yang dilarang untuk diimpor.

Lantas, apa bahaya yang ditimbulkan dari mengenakan baju bekas atau thrifting bagi kesehatan?

Berdasarkan hasil laboratorium patologi klinik UM Surabaya menyebutkan bahwa mengenakan baju bekas dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, khususnya kesehatan kulit.

Melansir dari laman resmi um-surabaya.ac.id, berikut adalah 3 bahaya thrifting atau baju bekas bagi kesehatan kulit.

Baca Juga: Ditanya Netizen soal Arya Saloka Jarang Pulang, Putri Anne: Apaan Sih!

1. Bakteri yang Menempel pada Baju

Pada baju bekas, terdapat bakteri yang dapat menyebabkan gangguan pada kulit.

Pertama, bakteri Staphylococcus Aureus yang dapat menyebabkan infeksi kulit, meracuni makanan, dan berpotensi menimbulkan penyakit kulit yang berbahaya.

Kedua, bakteri Scherichia Coli yang tak kasat mata ini berasal dari usus, baik usus manusia maupun hewan berdarah panas yang dapat menyebabkan penyakit pada kulit.

Baca Juga: Ditanya Netizen soal Arya Saloka Jarang Pulang, Putri Anne: Apaan Sih!