SEMARANG, suaramerdeka.com - Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif (Ikabdi) Cabang Kota Semarang mendorong para dokter spesialis bedah digestif (saluran cerna) untuk meningkatkan kapasitas keilmuannya.
Peningkatan keilmuan tersebut diperlukan untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan kesehatan yang makin kompleks di lingkup masyarakat.
Hal itulah yang menjadi salah satu tujuan utama diselenggarakannya workshop dan simposium oleh Ikabdi Cabang Kota Semarang, di Hotel Gumaya Semarang, mulai Kamis 9 Maret 2023.
"Kegiatan ini dihadiri lebih kurang 290 peserta, terdiri atas dokter spesialis, dokter subspesialis, dokter umum, hingga dokter magang atau yang sedang menempuh pendidikan. Kami langsungkan selama empat hari, meliputi workshop dan simposium," kata ketua panitia kegiatan, dr Dimas Erlangga Nugrahadi Msi Med SubspBD (K).
Adapun materi yang dibahas dalam forum tersebut salah satunya terkait bedah bariatric. Secara sederhana, istilah itu merupakan tindakan medis atau operasi pengecilan lambung untuk pasien yang biasanya mengalami kelebihan berat badan.
"Sedang untuk pembicaranya sejumlah 35 pemateri dari seluruh daerah di Indonesia. Kemudian 2 pembicara internasional. Agenda forum ini utamanya tentang pendidikan berkelanjutan untuk para dokter bedah saluran cerna, khususnya saluran cerna bagian atas," ujarnya.
Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi Dokter Bedah, Perapi Jateng-DIY Gelar Smile Train Simulare Medical Workshops
Sebagaimana rumpun keilmuannya, para dokter tersebut umumnya memberikan layanan kesehatan kepada pasien berkenaan dengan keluhan kelebihan berat bedan. Berat badan inilah yang berisiko memunculkan masalah kesehatan lain, seperti gula darah, jantung, hingga kesulitan bergerak maupun kesulitan bangun dari tempat tidur.
"Selain untuk menjaga keilmuan bedah bariatric di kalangan dokter spesialis, kami juga mengadakan kegiatan pengabdian dalam bentuk lari dan jalan sehat pada akhir pekan ini. Pada event nanti kami juga mengedukasi kepada masyarakat agar tetap menjaga pola hidup sehat," imbuhnya.
Ia juga mengatakan, program terkait bahasan pada forum ini belum sepenuhnya didukung jaminan kesehatan yang memadai atau maksimal. Dengan kata lain, klaim asuransi untuk penanganan medis tersebut masih dibatasi.
"Hal ini tak lepas dari penggunaan alat medis yang canggih. Perlengkapan yang modern ini diperlukan agar tindakan medis yang diambil lebih aman, cepat dan hasilnya lebih optimal. Sisi lainnya memang terjadi pembengkakan biaya," jelasnya.
Artikel Terkait
Dokter Spesialis dan Pakar Pangan: Air Galon Guna Ulang Aman, Belum Pernah Sebabkan Penyakit
Dokter Spesialis Anak: Tidak Ada Hubungan Autisme dengan Air Galon Polikarbonat
Pakai Inhaler Jangka Panjang Tanda Asma Berat? Dokter Spesialis Paru Sarankan Olahraga Aerobik
Tingkatkan Kompetensi Dokter Bedah, Perapi Jateng-DIY Gelar Smile Train Simulare Medical Workshops
Presiden Jokowi : Kita Ingin Lebih Cepat Melahirkan Dokter Spesialis yang Berkualitas
Resmikan Mayapada Hospital Bandung, Pesan Presiden Joko Widodo: Pendidikan Dokter Spesialis Dibanyakin