SLANK memang nggak ada matinya. Segala bentuk kreativitas, selalu mencuat dari mereka. Mulai dari lagu, penyertaan bonus di setiap album, sampai kolaborasi dalam show-shownya. Salah satunya adalah merekam secara live lagu baru di hadapan para penonton. Ini terjadi saat Slank merilis album Bajakan.
Baca juga: Slank (1), CSC dan Kegemaran Bimbim Pada The Rolling Stones
Baca juga: Slank (2), Reformasi yang Belum Menyeluruh
Album Bajakan berisi rekaman Slank saat menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Album Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap pembajakan hak cipta. Lagu-lagu yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan kegiatan. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That's All, direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi live dengan group musik Yoon Band dari Korea Selatan berjudul South Asia. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario RCTI. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan.
Slank juga berkolaborasi dengan Rhoma Irama di lagu "Balikin". Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia, bonus sebuah pick guitar. Slank merayakan ulang tahun ke-20 nya di Lebak Bulus dengan judul Metamorfosa Sebuah Generasi yang banyak diisi musisi di antaranya Netral, Ungu, Koil, dll.
Memasuki tahun 2004 Kaka mengubah citra dirinya dengan rambut mohawk. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road to Peace 24 Kota. Pada kesempatan konser ini Slank membawakan lagu-lagu baru dan belum pernah direkam secara live untuk dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank beserta lagu P3K yang juga direkam di Potlot. Lagu lainnya direkam langsung di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi andalan album ini.