"Kalau sudah tidak berarti dan tidak satu tujuan kenapa harus dipertahankan, melepaskan mungkin salah satu cara yang baik supaya langkah kedepan sama-sama membaik meski tidak bersama," ujarnya.
Adapun, lanjut dia, tempo slow beat khas mereka tetap dipilih untuk membalut lirik menyentuh penuh makna tersebut. "Kami kemas dengan arransemen musik yang easy listening (mudah didengar), dengan perpaduan gaya pop, jazz dan groovy. Hingga menciptakan harmoni tersendiri yang apik dan membuat lagu tersebut semakin catchy untuk dinikamti," jelasnya.
Disinggung terkait ide untuk lirik tersebut, Ricky membeberkan, lirik tersebut dibuat berdasarkan dari pengalaman pribadinya yang kemudian dicurahkan dalam sebuah tulisan hingga menjadi satu komponen lirik itu.
"Itu bermula dari curhatan saya. Ditulis kemudian saya share ke teman-teman dan semangat untuk dijadikan lirik single ketiga kami ini. Semoga ini menjadi pengalaman saya saja dan tidak terjadi kepada orang lain," ungkapnya.
Terkait proses kreatif pembuatan lagu tersebut, lanjut dia, lebih lama dibandingkan dengan dua single sebelumnya. "Dimulai Maret terus workshop pada bulan Mei. Kemudian recording (rekaman) Juli, hasil jadi lagu itu sekitar awal Agustus. Dilanjutkan September pembuatan video klip dan lagu serta video klip tersebut kami rilis 7 November ini," jelasnya.