SEMARANG, suaramerdeka.com - Belum lama ini Indonesia kehilangan musisi tradisonal terbaik Didi Kempot. Kepergiannya sang maestro campursari dengan segudang karya yang menjadi inspirasi dan menyayat hati siapa saja mendengarnya itu, bukan hanya dirasakan kelurganya saja. Namun juga para pengemarnya yang berada di seluruh pelosok tanah air dan luar negeri.
Pria yang dijuluki The Godfather of Broken Heart tersebut memang sudah tidak akan berdiri lagi atas panggung untuk menyapa pengemarnya dan membawakan karya-karya yang digemari seluruh lapisan dan berbagai usia. Namun karya-karya seniman tersebut akan tetap berkumandang dan selalu mendapat tempat di hati para pendengarnya. Semangatnya untuk terus berkarya pun tentunya akan terus ada dan menjadi inspirasi bagi siapa pun.
Seperti yang dirasakan Grup duo SeteruSunyi asal Semarang beraliran Lofi, hingga mereka tergerak untuk membawakan salah satu karya Didi Kempot berjudul "Stasiun Balapan" yang kemudian diabadikan dalam video musik cover dan diunggah Youtube.
"Ini sebagai bentuk penghargaan kami untuk beliau (Didi Kempot) sang maestro musik tradisonal dengan karya-karya yang tak surut ditelan waktu," ungkap Manager SeteruSunyi Adhitya Yogatama, kemarin.
Disinggung kenapa lagu "Stasiun Balapan" yang dipilih untuk dibawakan, Adhitya membeberkan, karena menurut dia lagu tersebut mengandung lirik yang sarat makna dan seksi.