YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Insan film sepertinya ingin menghidupkan kembali film komidi, yang lucu yang lebih realistis dan punya alur cerita yang jelas hingga enak ditonon. Karena sejak Dono dan Kasino tak ada, sepertinya Film Warkop tenggelam dari peredaran film nasional.
Padahal tahun 80 an lalu, film Warkop merajai layar lebar tanah air. Mulai anak-anak sampai orang tua suka melihat film mereka. Karena Indro, Kasino dan Dono mampu menawarkan kelucuan alami walau dibalut dengan sedikit seksi dari penampilan artis-artis cantik.
Jaman sudah berubah, kini muncul Film Nagabonar Rebon yang menawarkan kelucuan yang lebih realistis. Film yang sudah diputar di sejumlah bioskop ini, selain menawarkan komidian yang lucu dan menggelitik tapi juga menawarkan percintaan dan rasa nasionalisme bagi generasi milenial.
Setelah diputar di Medan dan Jakarta pekan lalu, kemarin Nagabonar Reborn ‘dolan’ ke Ambarrukmo XXI dan Sleman City Hall XXI, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Film Nagabonar Reborn yang berdurasi 109 menit arahan sutradara Dedi Setiadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan film sebelumnya yang dirilis pada 1987. Skenarionya ditulis ulang berempat antara lain oleh Dedi dan Fermana Manaloe, serta terkesan lebih manusiawi, karena lebih fokus pada kisah antar relasi karakternya.