SEMARANG, suaramerdeka.com - usaha budidaya ternak kelinci di Indonesia mengalami pasang surut. Ada sejumlah kendala yang dihadapi peternak kecil maupun besar.
Peternak pemula mengalami kesulitan untuk belajar teknik beternak kelinci yang baik. Peternak kelinci yang sudah besar mengalami kesulitan untuk memasarkan daging kelinci.
Menurut ahli dan praktisi hewan drh. Mukhlas Yasi Alamsyah, kesulitan itu menyebabkan peternak baru menjadi bimbang untuk memulai beternak atau mengembangkan usaha beternak kelincinya.
Maka harus ada pemahaman ilmu tentang peternakan kelinci yang meliputi jenis kelinci, kandang, pakan, manajemen pemeliharaan, kesehatan hewan penyakit dan pengobatannya, reproduksi, dan analisa ekonomi.
Baca Juga: Digitalisasi Jadi Solusi UMKM Terus Tumbuh di Saat Pandemi
"Semua itu harus dikuasai oleh peternak sebelum memulai usahanya." ujar Muklas YA yang juga supervisor PT Eka Farma Semarang ini, Jumat (27/8).
Meski mengalami pasang surut, usaha ini menjadi prospek yang menjanjikan.
Artikel Terkait
Ada PPKM Darurat, Jumlah Ternak Kurban di DIY Diprediksi Turun
Belum Ada Indikasi Ternak Sapi Terpapar Covid-19, Pakar Minta Tetap Waspada
Program Plasma Ternak Berbasis Pesantren Digulirkan di Kebumen