NEW YORK, suaramerdeka.com - Usai sentimen penghindaran risiko kembali ke pasar di tengah kebangkitan infeksi Covid-19, dolar As naik secara mencolok pada akhir perdagangan, Selasa (17/8/2021).
Kenaikan dolar yang mencolok itu sekaligus mendorong permintaan untuk mata uang safe haven.
Kenaikan ditunjukkan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, sebesar 0,54 persen pada 93,1253.
Mata uang lainnya, euro turun menjadi 1,1710 dari 1,1775 dolar AS di sesi sebelumnya pada akhir perdagangan di New York.
Baca Juga: Fasilitas Isoter Luar Jawa-Ditingkatkan, Airlangga Sebut Mobilitas Diupayakan Ditekan
Kemudian poundsterling Inggris mengalami penurunan menjadi 1,3735 dari 1,3838 dolar AS, dan dolar Australia turun menjadi 0,7251 dari 0,7335 dolar AS.
Dilansir Xinhua, dolar AS dibeli 109,56 yen Jepang atau lebih tinggi dari posisi sebelumnya 109,22 yen Jepang, dolar AS naik menjadi 0,9148 dari 0,9122 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2624 dari 1,2571 dolar Kanada.
Artikel Terkait
Pelaku Pasar Amati Data IHK, Dolar AS Melemah pada Akhir Perdagangan
Pelaku Pasar Umumkan Data Ekonomi, Dolar AS Meningkat
Dolar AS Melemah Setelah Sentimen AS Turun Tajam
Dolar Menguat di Akhir Perdagangan Usai Euro dan Poundsterling Melemah