Pelindo III Investasi Fasilitas Pelabuhan Rp6,44 Triliun

- Kamis, 14 Februari 2019 | 15:59 WIB
Foto: Pelindo III
Foto: Pelindo III

SURABANYA, suaramerdeka.com – BUMN operator terminal pelabuhan PT pelabuhan Indonesia III (Persero) pada tahun 2019 ini menyiapkan rencana investasi sebesar Rp6,44 triliun. investasi tersebut dialokasikan perseroan untuk membiayai sejumlah proyek strategis di seluruh wilayah kerja di tujuh provinsi. Beberapa proyek merupakan pekerjaan multi years (tahun jamak) dan sejumlah proyek baru.

Direktur Utama PELINDO III Doso Agung mengatakan dari rencana investasi tahun 2019 tersebut 84 persen atau sekitar Rp5,4 triliun akan dialokasikan untuk proyek multi years dan 16 persen atau sekitar Rp1,04 triliun untuk membiayai proyek baru.

“Pekerjaan investasi kami tahun 2019 ini masih fokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur pelabuhan dan pendukungnya seperti akses jalan layang (flyover) yang menghubungan Terminal Teluk Lamong dengan jalan tol dan pembangunan Terminal Gilimas di Lombok Barat Nusa Tenggara Barat,” kata Doso Agung di sela-sela Rapat Kerja PELINDO III di Surakarta, Rabu (13/2).

Doso menyebut investasi yang dilakukan PELINDO III akan berdampak bagi operasional pelabuhan, jalan layang Terminal Teluk Lamong misalnya, keberadaan jalan akses tersebut akan mengurai kemacetan yang saat ini seringkali terjadi di jalan akses menuju Terminal Teluk Lamong. Dengan adanya jalan layang, jalan akses Terminal Teluk Lamong akan langsung terhubung dengan jalan tol Surabaya - Gresik.

“Contoh lain di Terminal Gilimas di Lombok Barat, NTB, dulu kapal pesiar tidak bisa bersandar di pelabuhan Lembar (pelabuhan eksisting) karena kendala kedalaman alur dan kolam pelabuhan, para wisatawan kapal pesiar terpaksa menaiki kapal-kapal kecil untuk mencapai dermaga. Dengan adanya Terminal Gilimas ini kapal pesiar dapat langsung bersandar dan menurunkan wisatawan di terminal pelabuhan. Selain itu juga akan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di NTB. Flyover Terminal Teluk Lamong dan Terminal Gilimas ini akan siap tahun 2019 ini,” jelasnya.

PELINDO III juga menyiapkan beberapa pekerjaan baru di tahun 2019 seperti pembangunan terminal LNG di pelabuhan Tanjung Perak, pemasangan sejumlah shore power connection di sejumlah pelabuhan, dan modernisasi peralatan bongkar muat di sejumlah pelabuhan yang dikelola oleh PELINDO III.  

Doso mengungkapkan setiap perencanaan dan pelaksanaan investasi di PELINDO III selalu berpegang teguh pada aturan dan prinsip tata kelola perusahaan. Karena itu pihaknya pada akhir tahun 2018 kemarin menggandeng Kejaksaan Agung untuk melakukan pendampingan melalui Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4P) dan Daerah (TP4D).

“Sumber pendanaan masih menggunakan kas internal perusahaan serta hasil dari pinjaman global (global bond) tahun 2018 lalu yang sebesar 500 juta dollar AS. Kami juga akan lakukan kerja sama baik dengan sinergi BUMN maupun pihak swasta, serta mendorong optimalisasi sumber daya PELINDO III Group,” terang Doso.

Target 2019

Dari sisi operasional, PELINDO III menargetkan kenaikan arus peti kemas menjadi 5,7 juta TEUs atau meningkat sebesar 7 persen jika dibandingkan dengan arus peti kemas tahun 2018 yang sebesar 5,3 juta TEUs.

Sekretaris Peusahaan PELINDO III Faruq Hidayat menyebut kenaikan tersebut salah satunya akan dipicu oleh peningkatan arus peti kemas di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Ini seiring dengan selesainya pekerjaan pendalaman kolam pelabuhan dari sebelumnya minus 8 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air laut) menjadi minus 12 meter LWS.

Selain itu juga terjadi peningkatan arus peti kemas transhipment domestik yang dipicu oleh tarif khusus 65 persen dari tarif normal, dan juga peningkatan arus peti kemas di pelabuhan Banjarmasin, pelabuhan Bagendang Sampit, dan pelabuhan Bumiharjo.

“Di wilayah timur kami juga optimis meningkat seperti di Kupang. Karena ada pembangunan industri mangan di wilayah tersebut, serta di Waingapu yang juga ada pembangunan industri gula,” kata Faruq.

Untuk curah kering ditargetkan mencapai 72 juta ton atau meningkat tipis sekitar 1 persen dari tahun 2018 yang berkisar 71 juta ton. Sedangkan untuk curah cair ditargetkan sebesar 3,1 juta meter kubik atau meningkat 6 persen dari tahun 2018 yang berkisar 2,9 juta meter kubik.

Halaman:

Editor: Linda

Tags

Terkini

X