SEMARANG, suaramerdeka.com - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jawa Tengah, terus menyumbangkan peran sertanya dalam membangun kemandirian ekonomi melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Salah satu bentuk kegiatan peran aktifnya adalah dengan mengirimkan mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta peran dosen dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Daerah-daerah pesisir utara dan pesisir selatan Jawa Tengah memiliki potensi perikanan yang sangat besar, salah satunya adalah Desa Danasari di wilayah Kecamatan Pemalang yang letaknya dekat dengan pantai. Diketahui potensi perikanan di wilayah ini cukup besar termasuk komoditas rajungan.
Di desa Danasari juga terdapat pabrik pengalengan rajungan PT Philips Seafood yang berdampak pada tumbuhnya miniplan rajungan yang mana Miniplan rajungan ini merupakan mitra PT Philips seafood yang berperan menyuplai daging rajungan kupas untuk diproses lebih lanjut di pabrik pengalengan.
Pengupasan rajungan berpotensi menghasilkan limbah. Setiap 100 - 350 gram rajungan akan menghasilkan limbah cangkang rajungan berkisar antara 51-150 gram, karena dalam satu ekor rajungan menghasilkan limbah proses yang terdiri dari 57 persen cangkang, 3 persen body reject, dan air rebusan 20 persen.
Apalabila produksi limbah rajungan yang melimpah ini bila tidak dimanfaatkan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia, sebab limbah tersebut meningkatkan biological oxigen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD).
Kondisi ini menggugah Tim Pengabdian LPPM UNDIP yang terdiri dari para dosen Ima Wijayanti, Jazimatul Husna dan Dwi Cahyo Utomo bersama mahasiswa KKN UNDIP untuk memberikan pelatihan bagaimana mengolah hasil samping pengalengan rajungan menjadi berbagai produk olahan.
Ketua Tim Pengabdian Ima Wijayanti, menjelaskan bahwa limbah padatan berupa cangkang rajungan dapat diolah menjadi kitin kitosan, tepung kalsium dan juga pakan ternak. Lemi/lemak yang menempel di cangkang rajungan dan daging reject dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti naget, kerupuk dan olahan lainnya. "Sedangkan Flavour rajungan juga dapat diolah dari lemi dan sisa air rajungan. Pengolahan limbah rajungan selain menambah penghasilan juga mengurangi pencemaran lingkungan,"jelasnya, Rabu (6/2).
Adapun kegiatan pelatihan ini diikuti kader PKK Desa Danasari sebanyak 25 orang. Mengingat daerah Danasari cukup banyak limbah atau hasil samping rajungan yang belum dimanfaatkan secara optimal, membuat para kader PKK sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini.
Selain pelatihan pemanfaatan hasil samping rajungan, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan cara pembuatan naget serta ditunjukkan hasil pembuatan naget dari lemi rajungan hasil karya mahasiswa KKN UNDIP TIM I tahun 2019 di desa Danasari dan merupakan kegiatan multidisplin yang digawangi Hurri dan kawan kawan. Dan pada akhir kegiatan pelatihan, Tim Pengabdian Undip memberi bantuan kepada Tim Penggerak PKK Desa Danasari berupa food processor. Alat ini diharapkan dapat membantu Tim PKK Danasari untuk mengolah limbah pengupasan rajungan menjadi berbagai olahan yang dapat mendatangkan penghasilan bagi mereka secara mandiri.