SEMARANG, suaramerdeka.com - Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat pemakaian Quick Response Indonesian Standard (QRIS) terbanyak dilakukan di sektor UMKM.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan 90,61 persen pelaku UMKM telah memanfaatkan QRIS.
Rahmat merinci pelaku UMKM kelas mikro atau ultra mikro yang sudah menggunakan QRIS ada 58,48 persen.
Baca Juga: Song Joong Ki Terlibat Skandal Narkoba Yoo Ah In, Kena Kutukan Sungkyunkwan Scandal?
Lalu kelas kecil sebanyak 25,57 persen dan menengah ada 6,55 persen.
Sedangkan untuk pelaku usaha kelas besar baru mencapai 3,99 persen saja.
Menurut Rahmat Bank Indonesia terus menggencarkan UMKM menggunakan QRIS sebagai upaya mendorong bisa naik kelas.
"Jadi dengan QRIS itu kan uang langsung masuk ke tabungannya. Ketika nanti mau beli bahan baku atau untuk produksi bisa diketahui belinya atau modalnya berapa. Penjualannya juga bisa tercatat dengan baik,” katanya di Semarang, Kamis, 9 Februari 2023.
Rahmat menambahkan memang pertama kali menyebarluaskan QRIS melalui merchant-merchant. Setelah dianggap optimal ditingkatkan ke user.
"Target yang baru nanti kita akan coba arahkan terutama kepada pembayaran di pesantren," ungkapnya.
Tahun 2022 terjadi penambahan merchant pengguna QRIS di Jateng sebanyak 2,2 juta pengguna.
Dan di tahun 2023 ditargetkan akan bisa menambah 2,3 juta pengguna.***
Artikel Terkait
Wow, 36 Ribu Transaksi QRIS Tercatat Dalam Pesta Rakyat Simpedes. Literasi Digital Terus Disosialisasikan
Sah! Belanja di Thailand Pakai Rupiah. Cukup Scan QR Code Aplikasi Pembayaran Terhubung QRIS
'Sembako Sewu' Upaya Sosialisasikan QRIS di Kalangan Ibu PKK Kota Semarang. Beli Sembako Cuma Seribu Rupiah!
Sembako Serupiah Tebus Murah Pakai QRIS Diserbu Pegawai PT Nesia Pan Pacific Knit
Loker Kewirausahaan Berbasis IoT dan QRIS Minimalkan Kontak Fisik, Begini Caranya
Kenapa Pedagang Harus Gunakan Fasilitas QRIS, Ini Penjelasannya