SEMARANG, suaramerdeka.com - Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat pada 2022, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,31% (yoy) meningkat dibandingkan 2021 yang sebesar 3,33% (yoy).
Perbaikan ekonomi Jawa Tengah dimaksud terutama didorong oleh peningkatan permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga dengan andil sebesar 3,24 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan optimis pertumbuhan ekonomi 2023 akan tumbuh meskipun diperkirakan akan melambat.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Wulan Guritno ‘Manjakan’ Sabda Ahessa Selama Pacaran, Pantes Langgeng!
Rahmat menuturkan pertumbuhan positif pada 2023 didorong dari sisi domestik sementara sisi eksternal diperkirakan menurun.
Di sisi domestik, kinerja investasi diperkirakan tumbuh sementara kinerja konsumsi rumah tangga masih bertahan.
"Bahwa ada relokasi 5 perusahaan dari Banten ada 5 perusahaan PMA, kemudian ada juga yang baru akan menyelesaikan pembangunan konstruksi pabriknya di Batang juga ada proyek strategis nasional juga masih ada di Jawa Tengah yaitu ruas Solo Yogja, Semarang Sayung dan Yogya Bawen.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Motif Dibalik Ferry Irawan Ajukan Cerak Talak Venna Melinda, Ternyata Karena...
"Ini akan mendorong menjadi motor pertumbuhan ekonomi kita di tahun ini 2023 sehingga kita masih optimis di kisaran 4,5% - 5,3%," katanya di Semarang, Kamis 9 Februari 2023.
Sementara itu, di sisi eksternal, perlambatan akan didorong oleh penurunan permintaan ekspor produk TPT, alas kaki dan Furnitur di AS dan Eropa yang merupakan pasar andalan Jawa Tengah.
Rahmat menjelaskan untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah nyata dan sinergi kebijakan dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif.
Sementara itu untuk inflasi pada tahun 2023 juga diperkirakan akan kembali ke dalam sasaran 3,0% ± 1%.
Penurunan inflasi tersebut didukung oleh harga komoditas pangan yang melandai seiring dengan peningkatan pasokan, ekspektasi inflasi yang semakin terkendali, serta perlambatan domestik demand akibat ketidakpastian global yang terus berlanjut.***
Artikel Terkait
Mandiri Investment Forum 2023 Bantu Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan Turun, Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,3 Persen
Pengamat Menilai Capaian Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen sebagai Angka Realistis di Tengah Krisis Global
PPKM Resmi Dicabut, Pemerintah Terus Berupaya Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Transformasi Kebijakan KEK Terus Digulirkan, Berperan Penting Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Wilayah