Baru Tiga Bulan Dipegang Chairul Tanjung, Transmart Berubah Jadi Begini, Wow!

suaramerdeka.com - Baru tiga bulan dipengang Chairul Tanjung, Transmart jadi lebih cuan, wow!

Transmart merupakan salah satu bisnis besar populer di bidang pembelanjaan dan hiburan.

Namun, Transmart ternyata pernah mengalami penurunan hingga rugi di sektor pemasaran.

Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang merabah di dunia menjadikan Transmart salah satu korban bisnis yang ikut rugi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa Gempa Turki - Suriah: Indonesia Berdiri dalam Solidaritas

Karena pandemi itu juga, Transmart sempat menutuo gerai hingga PHK karyawan.

Kabar tersebut diketahui dari pihak PT Trans Retail Indonesia yang membawahi Transmart.

"Di ritel toko tutup sudah biasa apalagi yang berdarah, yang kami tutup ini eks Carrefour dahulu dan kebanyakan lokasinya masuk trade center yang kondisi nya tak baik karena faktor pandemi, dan perubahan pola belanja masyarakat yang belanja online," kata Vice President Corporate Communications PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid seperti dilansir dari sebuah sumber.

Baca Juga: Memelihara Ayam Kalkun Bisa Bikin Jatuh Cinta: Pakan dan Habitat Mudah, Bisa Hasilkan Banyak Cuan

Satria Hamid pun menambahkan bahwa Transmart itelah melakukan berbagai upaya agar tidak ‘redup’ dengan melakukan langkah transformasi dan efisiensi di tengah badai pandemi.

Mengetahui hal ini, Chairman CT Corp Chairul Tanjung akhirnya turun tangan memimpin transformasi manajemen Transmart secara langsung.

Lebih tepatnya sejak September 2022, Chairul Tanjung memimpin manajemen Transmart.

Melalui ‘tangan ajaib’ nya, CT Chairul Tanjung dapat memberikan perubahan signifikan terhadap manajemen Transmart dalam waktu tiga bulan sejak awal ia turun tangan.

Baca Juga: Jari Bayi Putus Diduga Akibat Kelalaian Perawat, Hotman Paris Turun Tangan Siap Tangani

Detailnya, kondisi keuangan Trans Retail sudah meraih profit, berkebalikan dari kondisi sebelumnya. Misalnya di Transmart Cempaka Putih, penjualannya sudah naik dari Rp 4 miliar menjadi Rp 14 miliar per bulan.