Jaga Stabilitas Harga Beras, Bulog Siapkan hingga 300 Ribu Ton untuk Disalurkan via Operasi Pasar

- Rabu, 1 Februari 2023 | 08:36 WIB
Pekerja sedang mengangkut beras di gudang Bulog. (suaramerdeka.com / Cun Cahya)
Pekerja sedang mengangkut beras di gudang Bulog. (suaramerdeka.com / Cun Cahya)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso telah menyiapkan hingga 300 ribu ton beras untuk disalurkan melalui operasi pasar.

Hal itu, kata Budi Waseso, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk menjaga stabilitas harga beras.

“Yang sudah siap kita edarkan 315 ribu ton. Itu yang akan segera kita turun-turunkan untuk operasi pasar,” ujar Budi Waseso, usai mengikuti rapat terbatas (ratas), dikutip dari laman Setkab.

Baca Juga: Komisi XI DPR RI Apresiasi Kinerja dan Pencapaian LPS Tahun 2022

Soal menjaga stabilitas harga beras, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi turut dilibatkan.

“Ini masalah penyaluran, soal operasi pasar. Mendag itu stabilisasi, saya pelaksananya, Pak Arief itu, Badan Pangan Nasional itu yang ngitung neracanya nanti kebutuhannya berapa,” ujar Budi Waseso, Selasa 31 Januari 2023.

Selain itu, lanjut Budi, pihaknya juga mempunyai cadangan beras impor, termasuk beras kualitas premium, yang juga siap untuk disalurkan dalam operasi pasar.

Baca Juga: UPDATE Prakiraan Cuaca Semarang 1 Februari 2023: Berawan, Berpotensi Diguyur Hujan Ringan

“Nanti ini yang kita turunkan ini adalah beras-beras termasuk beras-beras impor yang kualitasnya premium tapi kita tetap menjualnya dengan Rp 8.300,” ucapnya.

Semua pihak, termasuk satuan tugas pangan hingga masyarakat, diminta Budi Waseso, untuk bersama-sama mengawasi penyaluran beras tersebut agar tidak terjadi penimbunan maupun permainan harga.

“Kalau enggak kan nanti ada penimbunan, penumpukan. Karena sekali lagi ini kan berasnya beras premium, jadi harganya kalau di lapangan mahal, nah padahal kita berharap ini beras tetap dijual murah karena dari Bulog-nya juga berasnya murah,” tuturnya.

Baca Juga: Hasil Coppa Italia: Inter Milan ke Semifinal Usai Taklukkan Atalanta 1-0

Pada kesempatan itu, Bulog juga menegaskan, siap untuk menyerap hasil petani pada musim panen mendatang.

“Kita akan melakukan penyerapan dari panen-panen yang akan datang ini. Ini sudah disiapkan,” tandasnya.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, berdasarkan kerangka sampel area dari Badan Pusat Statistik (BPS) puncak panen akan terjadi pada bulan Februari dan Maret.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X