JAKARTA, suaramerdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah tengah memonitor pergerakan harga minyak dunia.
Harga minyak dunia yang terus turun, menjadi pertimbangan pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi
"Harga minyak kita kan masih di bawah harga subsidi, jadi tentu akan dimonitor keberlangsungan daripada penurunan harga minyak," kata Menko Airlangga.
Harga minyak dunia turun ke bawah level US$100 per barrel.
Baca Juga: Cukup Tulis NIK! Salah Satu Syarat Cek Apakah Nama Tertera dan Layak Mendapatkan Bantuan Set Top Box
Penurunan salah satunya dipicu kekhawatiran pasar atas melambatnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara yang bisa berdampak pada permintaan minyak.
Direktur Eksekutif Reforminer Komaidi Notonegoro mengatakan ada dua variabel utama BBM bersubsidi.
Yaitu harga minyak dan nilai tukar rupiah.
Kemudian pergerakan harga minyak dunia dan pandangan pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi adalah hal yang wajar, namun tentu ada regulasinya.
Baca Juga: Gampang Kok! Cara Agar Bisa Menonton Siaran TV Digital Lewat HP Android Tanpa Set Top Box
“Iya saya kira itu satu hal yang biasa ya, di regulasinya sudah ada ya, jadi tinggal dilihat kira-kira pergerakan harga di beberapa waktu terakhir seperti apa kalau didalam regulasi yang ada kan dari tanggal 24 Januari misalnya sampai ke 25 Februari itu untuk menentukan harga di Maret, nah tentu kalau yang sekarang berarti dihitung mundur dari tahun 2022 semestinya,” kata Komaidi.
Harga BBM bersubsidi pertalite kata Komaidi, dengan kualitas yang sama oleh Badan Penyalur BBM lain, harganya dibawah.
“Tetapi intinya kalau dengan harga BBM yang turun kira-kira dikisaran berapa begitu ya, mestinya tidak jauh-jauh dari harga yang dijual di pesaing, kan sekarang juga sudah ada tuh yang ron 90 yang pelaku lain ya, jadi tinggal dilihat kalau mereka jual dua belas ribu sementara kira jualnya sepuluh ribu berarti kan memang belum turun, maksudnya dalam artian masih ada ruang subsidi sebesar dua ribu yang dikeluarkan oleh pemerintah begitu,” jelas Komaidi.
Baca Juga: Enteng! Kalau Harga Set Top Box Antara Rp 150.000 hingga Rp 400.000, bagi Masyarakat Mampu
Sementara itu, Pemerintah memutuskan mempertahankan pemberian subsidi energi di tengah krisis energi global pada 2023.
Tujuannya untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing industri dalam upaya pemulihan ekonomi.
Artikel Terkait
Bagaimana Ini? Harga Minyak Goreng Kemasan Sederhana di Jawa Tengah Turun, Namun Harga Migor Curah Naik
Lho? Harga Minyak Goreng Kemasan Sederhana di Jawa Tengah Naik, Namun Harga Migor Curah Malah Turun
Nahhh! Harga Minyak Goreng Kemasan Sederhana dan Curah di Jawa Tengah Sontak Naik, Rp 16.460 dan Rp 14.450
Akhirnya, Harga Minyak Goreng Kemasan Sederhana dan Migor Curah di Jawa Tengah Sontak Turun
Berani Tampil Beda, Harga Minyak Goreng Kemasan di Jawa Tengah dengan Migor Curah, Ini Uraiannya