JAKARTA, suaramerdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemulihan ekonomi Indonesia tidak semudah yang selama ini dibicarakan banyak pihak.
Dalam perjalanan pemulihan ekonomi selama pandemi, Sri Mulyani menyebut, bermacam tantangan yang ditemui yaitu adanya perubahan kebiasaan masyarakat.
Hal tersebut, kata Sri Mulyani, menyebabkan ketidakselarasan antara pemulihan dari sisi permintaan dengan pemilihan dari sisi pasokan.
Baca Juga: Harga Tanaman Hias Aglonema Terbaru Januari 2023, Ada yang Sampai Rp 35 Juta, Terlihat Angker?
“Ini yang menimbulkan komplikasi pertama tahun 2021 pada saat inflasi meningkat karena demand melebihi suplai,” ujarnya, dikutip dari PMJ News.
“Bukan karena masalah produksi belum normal, tapi distribusi transportasi juga belum normal,” tandasnya.
Tercermin dari mengalami resesi di 2020 karena pertumbuhan ekonomi yang negatif dua kuartal berturut-turut.
Baca Juga: Masa Transisi, Presiden Minta Jajaran Terkait Tetap Waspada: Hati-hati Memutuskan Kebijakan
Saat ini sudah bangkit. Bahkan di 2022 pertumbuhan ekonomi kembali di atas 5 persen.
"Indonesia fast forward tiga tahun, good shape dalam pandemi handling dan pemulihan ekonomi," jelasnya.
Indonesia dapat mendeklarasikan pandemi Covid-19 selesai di tahun 2023 ini.
Baca Juga: Cegah Stunting, Presiden Joko Widodo Minta Kemenkes Tak Lagi Beri Biskuit untuk Anak Balita
Diakui Sri Mulyani, Indonesia sudah on track baik dalam penanganan pandemi Covid-19 maupun dalam pemulihan ekonomi.
Alasannya, pandemi Covud-19 di Indonesia saat ini sudah relatif stabil.
“Kita fokus untuk berikan vaksinasi booster. Diharapkan tahun ini bisa deklarasikan pandemi sudah selesai,” terang Menkeu.
Artikel Terkait
Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah Jateng Dilantik, Rumuskan Strategi Pengembangan Ekosistem Halal
Airlangga Ungkap Kunci Penting Agar Ekonomi Tetap Tumbuh Positif di Tahun Politik 2023, Ada 2 Kunci Penting
Mandiri Investment Forum 2023 Bantu Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
LPS Sesuaikan TBP, Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi dan Perkuat Sinergi Antar Otoritas Keuangan
Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan Turun, Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,3 Persen