Namun hal ini tidak mudah karena dibutuhkan kapabilitas riset dan pengembangan yang tinggi.
Ronald menyampaikan, ada beberapa opsi untuk mengembangkan industri farmasi yang dapat diambil Indonesia.
Indonesia bisa mengikuti jejak India dan China dengan memproduksi obat generik.
Atau, Indonesia bisa juga mengikuti jejak Amerika Serikat dan Swiss menjadi pusat pengembangan riset dan teknologi.
Baca Juga: Everton Resmi Copot Frank Lampard Sebagai Manajer, Imbas dari Performa Buruk
"Sejauh ini Indonesia belum memiliki posisi yang jelas mengenai hal ini," jelas Ronald.
Jika Indonesia memilih opsi pertama, maka strategi yang perlu disiapkan adalah identifikasi obat paten yang akan segera habis masa berlakunya.
Pemerintah juga sebaiknya meningkatkan kapasitas riset dan mengembangkan skala industri farmasi.
Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan anggaran riset dan pengembangan.***
Artikel Terkait
BPOM Tindak Tegas! 3 Industri Farmasi Produsen Sirup Obat Dicabut Izin Edarnya
IDI Apresiasi Sikap Tegas BPOM, Tindak Perusahaan Farmasi Bermasalah
Awasai Peredaran EG dan DEG Industri Farmasi Diminta Terapkan Standar Nasional Cara Produksi Obat
Cek Fakta: BPOM Cabut Izin Perusahaan Farmasi Pemalsu Bahan Obat, Ini 3 ModusnyĆ
Airlangga Beri Wake Up Call bagi Riset dan Inovasi Industri Farmasi dan Kesehatan, Begini Isinya