Industri Media Berlari Tanpa Batas, Pelaku Harus Terus Siap Hadapi Perubahan

- Jumat, 13 Januari 2023 | 10:24 WIB
Founder Dreamlight World Media, Eko Nugroho, MBA dalam kuliah umum Kamis kemarin di Dreamlight Creative School. (suaramerdeka.com / dok)
Founder Dreamlight World Media, Eko Nugroho, MBA dalam kuliah umum Kamis kemarin di Dreamlight Creative School. (suaramerdeka.com / dok)

UNGARAN, suaramerdeka.com - Peta industri media di seluruh dunia berbeda dari masa ke masa dan makin cepat berubah.

Perubahan yang begitu cepat itu menuntut para pelaku industri media, termasuk para siswa yang sedang belajar harus siap.

Hal itu diungkapkan Creator dan Founder Dreamlight World Media (DWM) Eko Nugroho, MBA, dalam kuliah umum Kamis 12 Januari 2023 di Dreamlight Creative School (DLCS), Ungaran, Kab. Semarang.

Baca Juga: Spoiler Manga One Piece Chapter 1072: Fujitora dan Kuma Bisa Jadi Kru Bajak Laut Topi Jerami karena Ini

"Jika tahun lalu bersiap untuk berjalan, maka tahun 2023 ini kondisinya harus berlari dengan tanpa batas, sehingga pelaku industri media dapat mengejar perubahan yang sangat cepat," kata Eko Nugroho.

Mulai saat ini, kata Eko Nugroho, para siswa harus bisa menjadi konten kreator yang baik.

Di antaranya dengan memiliki unsur menghibur (entertaining), menginspirasi (inspiring) dan membawa perubahan (transforming) yang lebih baik.

Baca Juga: PPKM dan Dana Covid-19 di APBN 2023 Dicabut, Apakah Vaksin Masih Gratis? Ini Penjelasan Menkes

"Jadi di tempat ini kita harus terus mencari terobosan baru dengan terus menciptakan konten media yang kreatif inspiratif," tegas Eko.

Eko Nugroho sendiri berhasil membawa Dreamlight sebagai PH daerah yang meraih supremasi KPI, Panasonic Award dan rekor MURI untuk program inspiratif.

Perjalanan Dreamlight World Media memproduksi media konten dari waktu ke waktu meliputi ditayangkannya ke 10 televisi nasional.

Baca Juga: Marah dengan Perlakuan Ferry Irawan, Verrell Dapat Saran Bijak: Tonjok-tonjokan Itu Gampang, Cuman...

Di antaranya dengan sembilan genre program, 143 judul dengan 6.345 episode yang ditonton lebih dari 250 juta orang.

Sebagian siswa DLCS sudah pernah terlibat dalam pembuatan program untuk televisi nasional.***

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X