SEMARANG, suaramerdeka.com- Pergerakan aset kripto tahun ini diperkirakan masih terus bertumbuh meskipun diadang banyak tantangan.
Mulai dari kenaikan suku bunga, inflasi, isu resesi, hingga kondisi geopolitik yang masih belum stabil tentu perlu menjadi perhatian khusus bagi investor.
Tahun 2022 banyak guncangan hingga memicu harga aset kripto turun hingga lebih dari 70 persen.
Baca Juga: Masya Allah, Cuma Modal Rp3.500 Saja TV Tabung di Rumah Bisa Buat Nonton Siaran TV Digital
Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan, ada sejumlah faktor penyebab menurunnya harga aset kripto seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Sebut saja, kasus Terra Luna, Three Arrows Capital (3AC), hingga bangkrutnya bursa kripto FTX.
''Namun melihat besaran return instrumen investasi, pergerakan aset kripto sejalan dengan indeks saham AS dan global selama tahun 2022 dan bahkan lebih baik daripada obligasi AS,'' kata Timotius.
Baca Juga: Jangan Nekat Lakukan 6 Hal Ini Yang Berisiko Kanker Serviks! Salah Satunya Jarang Disadari Banget
Ditambahkan, sejumlah peristiwa yang terjadi sejak medio tahun 2022 menjadi pengalaman berharga bagi semua pihak.
Terlepas dari volatilitas pasar kripto dan volume perdagangan yang rendah, dapat dilihat bahwa adopsi kripto secara institusional meningkat pada tahun 2022.
''Survei Institutional Investor baru-baru ini menunjukkan bahwa investor masih percaya kripto akan bertahan, terlepas dari volatilitas harga atau peristiwa yang tidak menguntungkan disebabkan oleh beberapa pihak,'' imbuhnya.
Baca Juga: Roy Amazon Siap Bawa Hotel Dafam Semarang Lari Lebih Kencang
Timotius menjelaskan, mengacu kejadian di tahun kemarin, ketertarikan investor saat ini akan lebih tertuju pada aset kripto yang dinilai lebih berkualitas tinggi seperti Bitcoin dan Ether.
Selain itu investor juga akan lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental seperti tokenomik, kematangan ekosistem masing-masing project, dan likuiditas pasar.
Di sisi lain, meskipun harga aset kripto mengalami penurunan, nyatanya adopsi terhadap aset kripto justru terus tumbuh dan semakin banyak negara-negara di dunia yang meregulasi aset kripto.
Artikel Terkait
Melihat Analisa Teknikal Bitcoin, Anjloknya Harga Kripto Tak Pengaruhi Minat Investor
Regulasi Sejalan dengan Fatwa MUI. Kripto Hanya Sebatas Aset Digital Bukan Alat Pembayaran
Berdasarkan Survei, Ternyata Kripto dan Reksa Dana jadi Pilihan Investasi Favorit Para Millenial
Heboh! Raksasa Kripto FTX Jatuh Bangkrut, Duit Investor Jadi Nyangkut