SALATIGA,suaramerdeka.com- Kebutuhan pakan ternak dan inovasi di bidang pangan sangat diperlukan pelaku usaha peternakan.
Suprihadi, S.Si., M.Kom., mengatakan program matching fund dilaksanakan dengan melihat masalah yang dihadapi usaha perternakan.
Antara lain, jumlah produk belum mampu memenuhi kebutuhan pasar dan pelangan.
Terbatasnya lahan produksi, serta harga bahan baku complete feed cukup mahal.
Program yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Practical ERP Untuk Startup Kemitraan Usaha Produksi Hijauan Pakan Ternak” ini merupakan wujud nyata dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Melalui portal Kedaireka, tim Pengusul dari UKSW bersama mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dari CV. Cahaya Baru telah melaksanakan beberapa kegiatan.
Ini dalam upaya menerapkan rencana bisnis dan business model canvas (BMC) untuk Startup yaitu eRumputTernak.
Artikel Terkait
Berbarengan Dengan Kejadian Bom Bunuh Diri di Bandung, Sosok Umar Patek Pelaku Bom Bali I Resmi Bebas
Terbaru Polsek Astana Anyar, Ini Deretan Kantor Polisi yang Pernah Jadi Target Sasaran Serangan Teroris
Ngeri, Pelaku Bom di Polsek Astana Anyar Gunakan Bom Panci, Ternyata Begini Cara Kerjanya
Ulah Para Teroris, Ini 7 Peristiwa Ledakan Bom di Indonesia
Pelaku Bom di Polsek Astana Anyar Ternyata Tukang Parkir di Solo, Berikut Identitasnya
Begini Dahsyatnya Kekuatan Bom Panci yang Digunakan Pelaku Terorisme di Polsek Astana Anyar
Kemenkes Jamin Seleksi PPPK Bersih dari KKN, Bersifat Tertutup, Diikuti 7.000 Nakes Se-Indonesia
Pelaku Terorisme di Polsek Astana Anyar Ternyata Tukang Parkir Solo, Pengamanan Pernikahan Kaesang Diperketat
Koalisi yang Direkatkan dengan Landasan Programatik Jauh Lebih Kuat dari Basis Kandidat, Contohnya KIB
Korban Bom Bali I Kecewa, Umar Patek Resmi Bebas Bersyarat