MAGELANG, suaramerdeka.com - Setelah tertunda dua kali karena pandemi, event Moro Borobudur kembali digelar di Balkondes (Balai Ekonomi Desa) PLN di Desa Ngadihardjo, Magelang.
Konsep Moro Borobudur adalah festival yang diikuti oleh UMKM expo sekaligus ajang industri kreatif dan seniman musik etnik & Kontemporer dalam menyajikan karya terbaiknya.
"Hal penting lainnya adalah Moro Borobudur diselenggarakan dengan protokol kesehatan sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan," ujar Dyah Listyorini selaku Marketing Communication.
Moro Borobudur 2022 mulai dibuka dengan menampilkan tarian tradisional” Kubro Siswo”.
Kemudian Tari Jatilan, Tari Soreng, Tari Topeng, Tari Ndolalak yang merupakan tarian khas Magelang.
Kemudian ditutup dengan tarian legenda yang sering di tampilkan pada saat penyambutan tamu yaitu “Sendratari Putri Manohara”.
Dilanjutkan dengan penampilan dari Band Perkusi yang Namanya sudah mendunia yaitu “Plenthe Percussion”.
Di puncak acara akan menghadirkan Grup Band yang saat ini sedang hits di kalangan anak muda yaitu “Guyon Waton”.
Artikel Terkait
Pelari Borobudur Marathon 2022 Mulai Berdatangan
Borobudur Marathon 2022 Siapkan Hadiah bagi Pelari yang Bisa Lampaui Rekornas Edu
Nurshodiq dan Pretty Sihite Berjaya di Borobudur Marathon 2022
Dukung Borobudur Marathon 2022, Generali Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat
Wanurejo Juara Gelar Seni Budaya di Borobudur