JAKARTA, suaramerdeka.com - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan, Indonesia sebenarnya bisa memanfaatkan kondisi ketahanan ekonomi dalam negeri untuk menarik hati para investor.
"Memang banyak keluhan investor bukan di nasional, tapi pada saat urus izin di daerah. Sebetulnya kalau memikat hati investor atau membuat mereka tertarik untuk tetap menginvestasikan dana di Indonesia. Ya kita harus 'agak pandai' bagaimana menjadikan aspek minimnya risiko resesi untuk Indonesia menjadi jualan," terangnya.
Berbagai indikator makro menunjukkan ketahanan kondisi ekonomi Indonesia.
Bahkan lembaga internasional juga memprediksi perekomonian Indonesia masih mampu tumbuh di tahun depan dengan tingkat inflasi yang masih dalam level moderat.
Padahal banyak negara besar yang menggalami gejolak ekonomi, seperti Inggris, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China.
"Itu diolah saja menjadi bahasa positif untuk menggaet investor. Karena kalau mereka tunggu Eropa pulih mungkin situasinya akan sangat bergantung dari Rusia-Ukraina. Dan mungkin agak lama," tegasnya.
Selain itu, Indonesia juga patut bisa memanfaatkan kondisi geopolitik untuk menggaet investor asing.
Eko menyebut beberapa negara yang relatif dominan berinvestasi di China tengah mencari tujuan investasi baru untuk memitigasi kecenderungan investasi pada China.
Artikel Terkait
Investment Tour CJIBF 2022 Dekatkan Calon Investor ke Kawasan Industri di Jawa Tengah
DPMPTSP Jawa Tengah dan Kawasan Industri Genjot Upaya Tarik Minat Investor
Heboh! Raksasa Kripto FTX Jatuh Bangkrut, Duit Investor Jadi Nyangkut
Investor Pasar Modal Terbanyak Kaum Milenial, BEI Jateng 1 Gencar Gelar Sekolah Pasar Modal di Kampus
Yakin Jawa Tengah Masih Bakal Dilirik Calon Investor di Tahun Gelap? Ini kata Bank Indonesia