JAKARTA, suaramerdeka.com - Keberadaan SDM yang kompeten dan berdaya saing merupakan salah satu kunci utama dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja industri manufaktur.
Upaya pembangunan SDM industri yang kompeten dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian.
Di antaranya melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi industri serta penyiapan infrastruktur kompetensi sektor industri.
Penyelenggaraan pelatihan vokasi industri sudah dilakukan oleh BPSDMI sejak tahun 2014 melalui program Pelatihan 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan).
Hingga tahun 2021 setidaknya sudah 225.000 orang dihasilkan melalui program tersebut pada berbagai sektor industri.
“Program yang awalnya ditujukan hanya untuk penyiapan calon tenaga kerja pada perusahaan industri (skilling), telah dikembangkan pula untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja baik up-skilling maupun re-skilling."
Baca Juga: VPS NVMe vs VPS SSD, Apa Perbedaannya?
"Desain kurikulum dan modul pelatihan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan industri melalui penyusunan Program dan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi,” ujar Kepala BPSDMI Arus Gunawan, belum lama ini.
Terdapat 7 Balai Diklat Industri Kemenperin yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang menyelenggarakan Diklat 3 in 1 bukan hanya di ketujuh Balai Diklat tersebut.
Artikel Terkait
GreatNusa Conference 2022, Komitmen Kerja Sama dan Industri dari Berbagai Wilayah Indonesia
SMK NU Ungaran Punya Dua Kelas Industri Baru, Salah Satunya Motor Listrik, Tertarik ?
Mobil Baru dan Mobil Listrik Ramaikan Industri Otomotif
2023, Sektor Industri Pengolahan Bakal Jadi Tulang Punggung Ekonomi Jawa Tengah
Kemenperin Siap Dukung Pengembangan Industri Minyak Atsiri