SEMARANG, suaramerdeka.com - Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat ditengah situasi pandemi Covid-19, perekonomian Jawa Tengah mampu tumbuh tinggi mencapai rata-rata 5,36 persen selama 2022.
Capaian itu didukung oleh motor pertumbuhan ekonomi di 2022 yaitu konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.
Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Firdaus Muttaqin mengatakan kinerja komsumsi rumah tangga cukup kuat seiring mobilitas masyarakat ditengah kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Jelang Tahun Pemilu, Wakil Ketua DPRD Ingin Jateng Tetap Gayeng Sampai 2024
Sedangkan untuk investasi juga terus berkembang didukung oleh program strategis nasional.
Lalu ekspor Jawa Tengah juga terus tumbuh positif seiring permintaan global.
"Perekonomian Jawa Tengah di 2022 mampu tumbuh di kisaran 4,9 sampai 5,7 persen. Meskipun inflasi Jawa Tengah masih diatas target inflasi nasional 3 persen plus minus 1 persen," katanya saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Jawa Tengah 2022 di Hotel Gumaya Semarang, Rabu 30 November 2022.
Baca Juga: Jelang Tahun Pemilu, Wakil Ketua DPRD Ingin Jateng Tetap Gayeng Sampai 2024
Firdaus Muttaqin menambahkan memasuki tahun 2023 Indonesia dihadapkan dengan ekonomi global dan geo politik dunia yang belum stabil.
Berbagai kebijakan telah dilakukan Bank Indonesia untuk mendorong perekonomian lebih tinggi lagi.
Artikel Terkait
Bank Indonesia Jawa Tengah Dorong Penerapan Ekonomi Hijau Untuk Pembangunan Berkelanjutan
Turunkan Ekspektasi Inflasi, Bank Indonesia Resmi Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Bps Jadi 5,25 Persen
Pemerintah Bisa Redam Dampak Negatif Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia, Perlu Shock Absorber
Gubernur Bank Indonesia Sebut Ada 5 Faktor Potensi Penyebab Gejolak Ekonomi Global, Apa Saja?
Pemerintah belum Perlu Melakukan Extra Effort, Asal Mampu Jaga Perekonomian Dalam Negeri
Sangat Inklusif, Ekonomi Digital Jadi Tulang Punggung Perekonomian Indonesia
Kerja Sama Apik Antara TPIP, TPID, Pemerintah, dan Bank Indonesia Mampu Kendalikan Angka Inflasi