DEMAK, suaramerdeka.com- Pendekatan ekonomi hijau atau Green Economy terus didorong oleh Bank Mandiri, salah satunya dengan konservasi lahan hingga 500 hektare.
Konservasi menjaga kelestarian lingkungan hidup sekaligus juga mendorong pendekatan Green Economy untuk menangkap potensi perkembangan bisnis ke depan.
Upaya konservasi lahan memanfaatkan konsep Nature-Based Solution (NBS) ada di Desa Bedono, Kecamatan Sayung Demak serta tiga titik lokasi lain yang kedepannya akan diperluas secara bertahap di Indonesia.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Kuliner di Purworejo, Namanya Unik Tapi Sekali Gigit Bikin Ketagihan
Langkah konservasi lahan ini didukung pendekatan kolaborasi Pentahelix dan melibatkan pemangku kepentingan setempat.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, Bank Mandiri melaksanakan program ini selaras dengan sustainability commitment perseroan untuk menjadi Indonesia’s Sustainability Champion for Better Future.
"Jadi salah satu targetnya adalah mencapai Net Zero Emission (NZE) operasional pada 2030,” ujar Rohan di Demak, Jawa Tengah, Senin 28 November 2022.
Hal ini juga sejalan dengan tren kebijakan ekonomi berkelanjutan secara global, termasuk Indonesia yang memiliki hutan basah tropis terbesar di dunia.
Artikel Terkait
Kinerja Bank Mandiri Catatkan Performa Positif, Transaksi Digital Tumbuh Signifikan
Mandiri Sustainability Forum 2022, Komitmen Dukung Ekonomi Berkelanjutan
Bank Mandiri Pacu Penyaluran KUR Kuartal IV-2022, UMKM Naik Kelas Performa Makin Ngegas
Mandiri Tunas Finance Targetkan Pembiayaan Kendaraan Senilai Rp70 Miliar Saat GIIAS 2022 di Semarang