"Kalau 20 MMSCFD berarti ada sekitar 500 ribu an liter per hari sebagai bentuk sumbangsih Rekind dalam meningkatkan pendapatan Negara,” tambah Bondan dalam paparannya.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia 2022: Spanyol Cukur Kosta Rika 7-0, Ferran Torres Borong 2 Gol
Di Bidang Energi Baru Terbarukan, papar Bondan, Rekind tengah menjalin kerjasama untuk melakukan penelitian dan riset pada pengembangan teknologi proses dalam bidang dekarbonisasi, energi baru dan terbarukan (EBT), pengolahan mineral semikonduktor dan produk kimia berkelanjutan.
Cakupan kerja samanya juga diperluas hingga peningkatan kompetensi dalam bidang rancang bangun, pengembangan sumber daya manusia dan pemanfaatan bersama infrastruktur riset.
Rekind juga tengah menjalin kerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam rangka riset dan percepatan hilirisasi hasil samping pengolahan penambangan timah monazite menjadi uranium, torium dan oksida logam tanah jarang (LTJ).
Baca Juga: Brimob Siagakan Food Truck sediakan 18.000 paket makanan bagi pengungsi gempa Cianjur
LTJ merupakan mineral ikutan yang terdapat dalam pertambangan mineral utama.
Salah satu contoh sumber deposit utamanya yaitu monazite, merupakan mineral ikutan yang ada pada pertambangan timah.
Saat ini baru tiga negara yang mengembangkannya di level bisnis, yaitu China, Australia dan Amerika Serikat.
Produk turunan LTJ mampu mendukung peran di sektor otomotif di masa depan, terutama dalam menyediakan magnet untuk motor pada mobil listrik.
Artikel Terkait
G20 Bisa Menjadi Jembatan Dongkrak Elektabilitas Menteri yang Maju Pilpres 2024
Indonesia Sukses Gelar KTT G20, Bagaimana dengan India? Ini Harapan Presiden Joko Widodo
Euforia Kendaraan Listrik Jangan Berhenti Sampai KTT G20, Pengamat: Ini Adalah Momentum
Selama KTT G20 Angkasa Pura 1 Layani 115 Penempatan Pesawat Delegasi
Indonesia Sukses Gelar KTT G20, Ini Apresiasi World Bank dan IMF