Benarkah Singkong Solusi Hadapi Krisis Pangan Global? Begini Pemaparan Prabowo Subianto

- Senin, 21 November 2022 | 08:12 WIB
Ilustrasi singkong atau ketela pohon. (Pexels)
Ilustrasi singkong atau ketela pohon. (Pexels)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Benarkah singkong bisa jadi penyelamat dunia dan solusi dari krisis pangan global?

Menurut Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan, saat ini Indonesia memiliki produk olahan singkong sebagai pengganti gandum.

Produk olahan yang dimaksud adalah tepung singkong yang setara dengan tepung terigu, yang diberi nama Mocaf (Modified Cassava Flour).

Baca Juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Plus Link Live Streaming: Ada Inggris Vs Iran, Senegal Ditantang Belanda

Sebagai opsi alternatif yang sangat baik mengingat ini bisa jadi tambahan persediaan sehingga mampu hadapi krisis pangan dari persediaan langka hingga harga gandum yang tinggi.

"Sebuah upaya win-win solution untuk dunia," ujar Prabowo Subianto melalui keterangan resminya.

Prabowo Subianto menyampaikan, singkong dan produk olahannya bisa menjadi penyelamat ketika dunia dihadapkan dengan ancaman krisis pangan secara global kelak.

Baca Juga: RGBI Korwil Jateng Terbentuk, Gelar Konsolidasi Usung Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024

Ke depannya, Menhan menargetkan Indonesia menjadi peringkat pertama eksportir tepung terigu berbahan dasar singkong.

"Dengan begitu nantinya Indonesia dapat berada di rnatai teratas dalam peoduksi singkong yang krusial kala terjadi krisis pangan secara global yang terjadi akibat kurangnya gandum dunia," kata dia.

Berdasarkan data dari Organisasi pangan dan Pertanian (FAO), pada 2020 Indonesia berada di peringkat 5 negara penghasil singkong terbesar di dunia.

Baca Juga: Hasil Laga Persahabatan: Italia Takluk 0-2 di Markas Austria

Total produksi singkong Indonesia mencapai 18,3 juta ton walau masih terpaut cukup jauh dari peringkat teratas yakni Nigeria, dengan total produksi hingga 60 juta ton.

Diketahui, semenjak bergulirnya perang Rusia dan Ukraina, hampir sebagian besar negara Eropa, Asia, dan Afrika secara global tengah mengalami krisis pangan.

Hal ini membuat sebagian besar dunia saat ini jadi kesulitan mencari pasokan gandum karena persediaan gandum dari Ukraina terhenti. Kalaupun ada, harga yang ditawarkan cukup tinggi.***

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X