SEMARANG, suaramerdeka.com - Euforia pengembangan kendaraaan listrik sangat marak jelang KTT G20.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam upaya menunjukkan kinerja kendaraan listrik yang dianggap sebagai transportasi masa depan.
Mulai touring kendaraan listrik Jakarta – Bali hingga koloborasi riset antara BUMN dengan Perguruan Tinggi.
Baca Juga: Manchester United Mulai Tegas! Siap Ambil Tindakan Hukum Atas Wawancara Ronaldo
Touring kendaraan Listrik Jakarta – Bali untuk menguji kemampuan kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh.
Perjalanan jarak jauh 1.250 kilometer ditempuh dalam 4 hari dan melibatkan sejumlah produsen kendaraan listrik.
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata menuturkan, euforia kendaraan listrik ini jangan berhenti hanya sampai di KTT G20 saja.
Baca Juga: Kasus Teddy Minahasa, Klaim Hotman Paris: Barang Bukti Sabu Masih Ada, Utuh di Kejaksaan
Disimpulkan untuk saat ini, kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh masih terkendala. Kendalanya adalah masih terbatasnya penyedian insfrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
"Untuk sementara waktu hanya bisa untuk mobilitas perkotaan, itupun harus sudah siap dulu penyediaan SPKLU di sejumlah tempat yang strategis," kata Djoko Setijowarno.
Artikel Terkait
Indonesia bukan Cuma Pangsa Pasar Kendaraan Listrik, Kementerian ESDM: Kalau Bisa Jadi Produsen
Berencana Punya Kendaraan Listrik? Jangan Bingung, Berikut Alternatif Lokasi Pengisian Daya di Semarang
Indonesia Siap Subsidi Kendaraan Listrik, Waktunya Beralih?
Sosialisasi Pengunaan Kendaraan Listrik, Lebih Elok Jika Ada Perpres untuk Transportasi Umum
Kurangi Emisi, Ekosistem Kendaraan Listrik Tanah Air Didorong Dibentuk Melalui Kemitraan