JAKARTA, suaramerdeka.com - Memasuki akhir tahun 2022, pemulihan domestik terus berlanjut di tengah tingginya faktor ketidakpastian eksternal.
Menurutnya, resiliensi ekonomi Indonesia tersebut ditopang konsumsi domestik dan investasi yang tumbuh dengan baik.
Di mana konsumsi domestik yang besar menyebabkan guncangan yang terjadi di tingkat global dapat diredam solidnya ekonomi domestik.
Baca Juga: Digugat KKI Terkait Obat Sirup Berbahaya, Penny Lukito: BPOM Sudah Lakukan Tugas Sesuai Standar
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono pada Seminar The 6th Indonesia Risk Management Outlook 2023, dihelat di Jakarta, Rabu 16 November 2022.
“Ekonomi nasional memiliki fundamental yang kuat karena didominasi oleh dorongan konsumsi domestik. Selain itu, industri perbankan juga berada dalam kondisi yang stabil dengan tingkat permodalan yang kuat, tingkat likuiditas yang ample, dan pertumbuhan profitabilitas yang memadai,” ujarnya.
Berdasarkan data terkini, meskipun ada ketidakpastian global namun ekonomi Indonesia mampu tumbuh, utamanya di antara negara-negara anggota G20 lainnya.
Baca Juga: Kabar Buruk Buat Barcelona! Lewandowski Diskorsing 3 Laga Imbas Kartu Merah Lawan Osasuna
Yaitu sebesar 5,72 persen pada kuartal III yang lalu, setelah sebelumnya tumbuh 5,45 persen pada kuartal II.
Kemudian, Didik menjelaskan, ketahanan industri perbankan pun tetap terjaga dengan baik.
Artikel Terkait
Tegas! LPS Ajukan Gugatan Hukum pada Mantan Pengurus dan Pemegang Saham Penyebab Bank Gagal
Technical Assistant, LPS Berbagi Pengalaman Penanganan Bank ke 4 Negara
Di Bali, LPS Berbagi Pengetahuan Mengenai Keamanan Siber
LPS Serukan Ekonomi Hijau dalam Program Penjaminan
LPS-Bloomberg CEO Forum 2022, Dukung Presidensi G20 dengan Solusi Nyata