Bank Indonesia Jawa Tengah Gaspol Dukung Pemprov Genjot Pertumbuhan Investasi

- Kamis, 10 November 2022 | 09:15 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah saat diskusi dalam CJIBF 2022. (suaramerdeka.com/Modesta Fiska)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah saat diskusi dalam CJIBF 2022. (suaramerdeka.com/Modesta Fiska)
SEMARANG, suaramerdeka.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah terus memberikan dukungan dalam mendorong percepatan pertumbuhan investasi di provinsi ini.
 
Tujuannya, agar roda perekonomian di Jateng terus bergerak ke arah positif dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan ada dua hal dukungan yang diberikan pihaknya kepada pemprov untuk memercepat pertumbuhan investasi di provinsi ini. 
 
 
Rahmat menjelaskan, kedua dukungan yang diberikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng itu adalah menciptakan iklim kondusif untuk investasi melalui stabilitas makro ekonomi di antaranya adalah menjaga laju inflasi di Jateng.
 
Selain itu juga melalui regional investor relation unit, yakni kerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng.
 
Menurutnya, kegiatan Central Java Invesment Business Forum (CJIBF) 2022 merupakan ajang yang potensial di dalam mendorong dan menarik minat calon investor masuk ek Jateng.
 
 
"Kita menggalang seluruh stakeholder terkait investasi untuk berdiskusi dan menyiapkan kegiatan seperti Central Java Potencial Invesment Challenge setiap tahun," kata Rahmat usai pembukaan CJIBF di Hotel Gumaya Semarang, Rabu 9 November 2022.
 
Sementara itu Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri menambahkan, gelaran CJIBF sejak lima tahun lalu selalu berjalan baik dan lancar karena kolaborasi dan dukungan dari semua pihak termasuk dengan Kantor Perwakilan BI Jateng.
 
 
Menurut Ratna, penyelenggaraan CJIBF juga telah menjadi rujukan di tingkat nasional. Beberapa provinsi tetangga dan luar Pulau Jawa, juga telah melakukan studi banding ke Jateng.
 
"Kalau bicara potensi dari realisasi investasi yang pertama adalah energi, ada listrik dan gas serta air. Kemudian tekstil, garmen, makanan dan alas kaki. Selain agri industri ya manufaktur," kata Ratna.
 
 
Lebih lanjut Ratna menjelaskan, CJIBF 2022 di saat hari pertama sudah ada 20 kepeminatan calon investor dengan nilai Rp19,43 triliun dan diharapkan bisa terus bertambah kepeminatan dan nilai investasinya. 
 
"Yang dari modal asing itu berasal dari Perancis, China, Australia dan Singapura," imbuhnya.**

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kadin-Investree Siapkan Modal Kerja Ekatalog

Rabu, 7 Juni 2023 | 19:00 WIB
X