Meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,66%, namun optimisme terus ditumbuhkan khususnya dari kontribusi investasi yang masuk ke Jateng.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jateng Jadi Kajian Akademi Menarik
Pertumbuhan investasi juga didorong oleh realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) terutama percepatan pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang awalnya ditargetkan selesai 2023 menjadi 2022.
Dalam acara ini juga diumumkan pemenang dari investment challenge 2022 dimana juara I diberikan kepada Kota Tegal dengan proyek investasi pengolahan limbah B3 Medis, juara II Kabupaten Banjarnegara dengan proyek investasi indsutrialisasi mocaf, serta juara III Kabupaten Jepara dengan proyek investasi pengembangan garam industri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyampaikan, Agroindustri menjadi backbone pertumbuhan ekonomi Jateng yang mendukung sektor perindustrian.
Hal ini terutama dapat dilihat dari kinerja positif subsektor agroindustri khususnya industri makanan minuman, industri tembakau, kayu dan pengolahan kayu.
Bank Indonesia turut mendukung pertumbuhan investasi di Jateng dengan menciptakan kondisi makroekonomi yang stabil baik dari sisi inflasi dan nilai tukar, stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran.
Selain itu, kehadiran regional investor relation unit (RIRU) yang merupakan forum kolaborasi antara Bank Indonesia dengan Pemprov Jateng bertujuan memfasilitasi dan mendorong investasi.
Melalui KERIS Jateng (Koridor Ekonomi, perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Jawa Tengah) diharapkan bisa sebagai market intelligence serta fasilitator business matching dan kemitraan. Berbagai upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan realisasi investasi, mendorong perekonomian, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja
Artikel Terkait
Pemprov Jateng Tingkatkan Investasi, Gelar CJIBF 2018
DPMPTST Batang Ikuti CJIBF 2019
Kepercayaan Investor di Jateng Meningkat, CJIBF 2021 Catatkan Nilai Investasi Capai Rp39 Triliun